Sambut Hari Polwan ke-74
Malang, SERU.co.id – Memperingati Hari Polisi Wanita atau Hari Polwan ke-74, yang jatuh pada 1 September, Polresta Malang Kota menggelar berbagai kegiatan sosial, salah satunya bepergian menggunakan kereta api bersama komunitas difabel Malang Raya didampingi Polwan Polresta Malang Kota.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, tema Hari Polwan tahun ini mengusung tema Polri yang Presisi, Polwan Siap Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh – Indonesia Tumbuh. Dari sejumlah kegiatan yang diadakan, salah satu kegiatan yang menarik yaitu healing bersama kaum difabel dengan naik kereta api.
“Peringatan Hari jadi Polwan Polresta Malang Kota, tahun ini sangat unik dan menarik. Dimana Polwan Polresta Malang Kota bisa healing bareng bersama saudara kita penyandang disabilitas. Ini suatu hal yang membanggakan dan ungkapan rasa syukur Polwan Polresta Malang Kota berbagi kebahagiaan kepada saudara kita penyandang disabilitas,” seru Kombes Pol Budi, Rabu (31/08/2022).
Acara dengan tajuk “Healing Bareng Polwan Polresta Malang Kota bersama Difabel Malang Raya Dalam Rangka Hari Jadi Polwan Ke-74” tersebut dikuti sekitar 132 orang penyandang disabilitas, 91 pendamping dan 42 personel Polwan Polresta Malang Kota.
Komunitas difabel Malang Raya meliputi Difabel Creative Community, Forum Keluarga Disabilitas, juga Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia.
Dengan senang gembira mereka berbaur bersama menikmati perjalana ke Kota Patria Blitar. Mereka berkunjung ke kompleks pemakaman proklamator RI Presiden Soekarno dan Kampung Coklat. Di kesempatan itu juga para rombongan juga disambut oleh Polwan Jajaran Polres Blitar Kota dan Polres Blitar.
Selaku perwakilan dari Komunitas Disabilitas Malang Raya, Rara lingga dan Dwi Lindawati merasa sangat bahagia dan terimakasih untuk apresiasinya kepada Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto dan Jajaran Polwan Polresta Malang Kota. Serta J99 Corps yang bersama-sama menginisiasi terselenggaranya acara.
“Hari ini, mungkin bagi sebagian orang yang normal untuk bisa naik kereta api adalah hal yang sederhana, namun tidak bagi penyandang disabilitas. Buat mereka, pengalaman ini adalah bagian mimpi mereka yang terwujudkan,” jelasnya.
“Namun bagi kami penyandang disabilitas, bisa naik kereta bersama seperti ini merupakan suatu mimpi kecil yang menjadi nyata. Jujur kami merasa bahagia sekaligus terharu, akhirnya bisa naik kereta api juga,” tambah Dwi Lindawati. (ws6/ono)