Memasuki babak kedua, tensi permainan di awal babak kedua sedikit menurun. Lagi-lagi pasukan Pesut Etam memborbardir serangan ke jantung pertahanan Singo Edan. 10 menit berjalan, beberapa kali terjadi kemelut di depan gawang Arema FC, beruntung Maringa berhasil mengamankan keperawanan gawangnya.
Menit 62, Rafli mendapatkan kesempatan usai menerima umpan tarik dari solo run serangan balik Abel Issa Camara. Sayangnya, tendangan Rafli melambung tinggi, padahal posisi Irsyad Maulana lebih bebas dari kawalan pemain belakang Borneo FC.
Menit 65, Leo Guntara mendapatkan kartu kuning usai melanggar Camara. Menit 66, Fajar Faturahman menggantikan Diego Michiels. Permainan Arema FC mulai berani menekan, meski tak lama. Menit 70, Borneo FC kembali mengurung pertahanan Arema FC hingga beberapa menit.
Milomir Seslija terus menambah amunisi dengan mengganti beberapa pemain inti Borneo FC yang mulai kelelahan. Kurang dari 10 menit, sepanjang menit 83-88, Arema FC bertubi-tubi menerima serangan Borneo FC, Sayangnya tendangan pemain Borneo FC tak ada yang on target.
Menit 88, Andy diganjar kartu kuning, lantaran melanggar keras Sergio Silva hingga terpelanting saat melakukan tendangan penyelamatan. Sempat menimbulkan ricuh sesaat, beruntung para pemain segera menyudahi agar permainan terus play on.
Tambahan waktu 8 menit, permainan kedua tim semakin panas. Menit 95, Arema FC menambah daya gedor, Hanis Sagara masuk gantikan Rafli. Gemuruh nyanyian ‘Salam Satu Jiwa Aremania’ terdengar keras menggema, hingga peluit wasit Yudi Nurcahya menyudahi babak kedua. Dan menjadikan Arema FC sebagai The Champions Piala Presiden 2022, agregat gol 0-1 atas Borneo FC. (rhd)