Memetik Nilai Religius dan Sosial Dibalik Perayaan Idul Adha 2022

Kondisi shalat Idul Adha di UMM, Sabtu, 9 Juli 2022 tampak umat muslim khidmat menjalankan ibadah. (ist) - Memetik Nilai Religius dan Sosial Dibalik Perayaan Idul Adha 2022
Kondisi shalat Idul Adha di UMM, Sabtu, 9 Juli 2022 tampak umat muslim khidmat menjalankan ibadah. (ist)

Malang, SERU.co.id – Kurban tidak hanya memiliki nilai religiusitas saja, tapi juga memiliki makna sosial yang dalam. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Prof Dr Syamsul Anwar, MA pada khutbah Idul Adha di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (9/7/2022).

Syamsul juga mengatakan, dalam momen Hari Raya Idul Adha, umat muslim tidak boleh menganggap sebagai ritual ibadah saja. Lebih dari itu juga bertujuan untuk memperkokoh iman dan memantapkan integrasi spiritual dan moral.

Bacaan Lainnya

“Rasulullah pernah bersabda bahwa tidak sempurna keimanan seseorang sebelum ia mencintai orang lain seperti ia mencintai dirinya sendiri. Kalau kita lihat, perintah pelaksanaan kurban di surat Alkautsar juga disandingkan dengan kata salat. Berarti, ritual ibadah saja masih belum cukup, perlu adanya kebijakan keterlibatan sosial di masyarakat,” seru Syamsul Anwar dalam khutbahnya.

Dia juga mengatakan, meski peradaban Islam sudah berumur hampir 1500 tahun, namun belum ada sistem penanggalan yang satu. Hal ini tidak jarang mengakibatkan perbedaan tanggal untuk beribadah. Seperti awal puasa, waktu salat Idul Fitri hingga Idul Adha. 

“Hal ini terjadi bukan hanya karena perbedaan pendapat fiqh saja. Sebagian menganut rukyah, sebagian lainnya menganut hisab. Lebih jauh juga terjadi karena faktor alam itu sendiri seperti letak geografis,” imbuhnya.

Menurutnya, secara teknis sistem penanggalan bukan tidak bisa disatukan. Namun ada perbedaan lain yakni terkait pandangan persatuan tanggal. Ada yang menekankan persatuan secara lokal, adapula yang menekankan persatuan penanggalan secara global.

“Semakin ke timur, semakin kecil kemungkinan rukyah. Sebaliknya, semakin ke barat semakin besar pula peluang untuk rukyah,” jelas Syamsul.

disclaimer

Pos terkait