Animo Ratusan Masyarakat Manfaatkan Pengobatan Gratis FK-UB

Cek pemeriksaan awal kesehatan. (rhd)

• Dari sekedar iseng hingga rujukan pengobatan
Kota Malang, SERU – Sebagai akademisi dan praktisi bidang kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) berupa Bakti Sosial di Gedung Kuliah Bersama FK-UB, Sabtu (30/11/2019).

“Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rangkaian peringatan Dies Natalis ke-46 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB), sekaligus pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dimana FKUB menyediakan layanan konsultasi, pemeriksaan kesehatan/skrinning, dan pengobatan serta pemberian resep atau rujukan bagi masyarakat,” jelas dr Eriko Prawestingtyas, Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat.

Bacaan Lainnya

Terkait target peserta, lanjut dr Eriko, di antaranya masyarakat Umum (warga sekitar UB, dan Prolanis), pensiunan UB, karyawan FK-UB dan UB secara keseluruhan, serta lainnya. Panitia mengundang masyarakat yang ada di kelurahan terdekat dengan UB untuk bisa memeriksakan kesehatannya, termasuk posyandu lansia.

dr Eriko Prawestingtyas, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

“Dalam kegiatan ini kami memberikan layanan Pap Smer untuk 50 orang, donor darah untuk 50 peserta, senam ibu hamil 20 orang dan pengobatan gratis 250 orang, termasuk konsultasi, dan pemeriksaan,” jelas Eriko.

Untuk melayani para peserta, panitia melibatkan para ahli dan tenaga kesehatan yang berasal dari mahasiswa (S1), mahasiwa profesi (koas), mahasiswa pendidikan Dokter Spesialis dan Supervisor (dokter spesialis) mulai dari jantung, THT, neurologi, urologi, konsultasi kebidanan dari prodi kebidanan, dan pelayanan kefarmasian dan obat-obatan dari Prodi Farmasi, dan lainnya.

“Sekitar 50 tenaga medis, dibantu mahasiswa dari lima jurusan yang terlibat, yakni pendidikan dokter, keperawatan, kebidanan, gizi dan farmasi. Kami berharap kegiatan baksos dan edukasi yang mendatangkan massa yang cukup banyak ini akan berjalan dengan lancar,” beber Eriko.

Diharapkan, masyarakat yang turut berpartisipasi mendapatkan tambahan wawasan tentang penyakit yang sedang dideritanya. Selain itu, informasi yang telah didapatkan dapat disebarluaskan dan ditularkan kepada masyarakat yang Iainnya.

“Tak hanya wahana baksos, namun juga sebagai wahana edukasi bagi masyarakat bagaimana untuk menjaga kesehatannya, keluarga dan masyarakat sekitar. Seperti teman di bidang farmasi yang pakar dibidang pengobatan mengedukasi bagaimana minum obat yang benar,” tandasnya.

Cek kesehatan dugaan Peripheral Artery Disease (PAD). (rhd)

Sementara itu, salah satu tenaga medis yang turut dalam kegiatan tersebut, dr. Yordan Wicaksono Ashari, mengatakan, selain penyakit jantung, saat ini jenis penyakit yang mulai banyak menyerang masyarakat adalah Peripheral Artery Disease (PAD) atau penyakit pembuluh darah yang menyerang pembuluh darah perifer yang biasanya berada di kaki atau di tangan.

Menurutnya, bahaya penyakit ini hampir sama seperti serangan jantung, hanya saja kalau serangan jantung penyumbatannya di jantung, tapi kalau PAD sumbatannya ada di daerah kaki atau tangan. PAD cenderung menyerang orang yang malas gerak, gemuk dan perokok. Gejalanya nyeri pada saat berjalan dan muncul farises.

“Sekarang ini banyak kita temukan di di RSSA pasien-pasien yang datang tapi sudah terlambat. Harusnya sudah bisa ditangani lebih awal, tapi pasien datang justru dengan kondisi yang lebih berat. Bahaya jika terjadi sumbatan ini bisa berujung sampai ke amputasi, kalau tidak diobati dengan baik. Jadi kalau memang ada keluhan seperti itu, lebih baik segera kontrol dan berobat untuk penanganan lebih lanjut,” bebernya. (rhd)

Pendidikan, Kesehatan, Peristiwa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *