Kota Malang,SERU.co.id – Di kala semua sektor perekonomian sedang getol-getolnya mempersiapkan diri menghadapi era industri 4.0 ini. Namun bagi koperasi, hal ini merupakan tantangan yang besar. Meski koperasi sudah lama berdiri dan diharapkan menjadi sumbu ekonomi Indonesia, namun faktanya koperasi belum terlalu kuat menghadapi tantangan itu.
“Koperasi saat ini belum sepenuhnya kuat. Apalagi sekarang menghadapi persaingan dengan korporasi yang jauh lebih pesat,” ungkap Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, di sela mendampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dalam kunjungan kerja di Malang, tempo hari.
Menurutnya, koperasi dituntut harus segera beradaptasi dengan era industri 4.0. Jika tidak, koperasi akan tergilas oleh perubahan zaman yang semakin dinamis. Untuk itu, perlu ada redesain koperasi.
“Digitalisi koperasi mau tidak mau harus dilakukan. Ini perlu ada redesain koperasi. Termasuk penerapan teknologi supaya koperasi bisa lebih cepat dalam pelayanan terhadap anggota,” serunya.
Di sisi lain, Teten mengungkapkan, kendala regulasi menjadi permasalahan koperasi menuju digitalisasi tersebut. “Memang ada kendala regulasi yang belum memungkinkan digitalisasi koperasi itu. Terutama dalam pengambilan keputusan anggota, misalnya. Itu sudah kita bahas di rapat kabinet yang lalu, terkait kemudahan-kemudahan bagi koperasi untuk masuk ke digitalisasi,” paparnya.
Teten menambahkan, eksistensi koperasi harus didukung dengan perekonomian rakyat yang kuat. Sektor riil dinilai dapat mendongkrak eksistensi koperasi jika saling dikaitkan. “Di negara-negara maju yang kuat itu basisnya adalah di sektor riil. Nah di kita ini justru koperasi di sektor riil tidak terlalu kuat. Sekali lagi harus ada perubahan,” tandasnya. (rhd)