Batu, SERU.co.id – Fenomena harga telur ayam yang semakin tidak terjangkau masyarakat masih berlangsung. Untuk satu kilogram telur ayam asli Batu, harganya sudah tembus Rp28 ribu. Sedangkan telur asal luar Batu dengan ciri warna cangkang lebih cerah dan mudah retak dihargai Rp25 ribu per kilogramnya.
Salah seorang pedagang telur keliling, Adrian mengaku sangat kaget dengan fenomena ini. Ia menyebutkan, harga telur biasanya dalam kondisi normal ada di angka Rp17 ribu per kilogram. Apabila naik pun masih dalam batas tertinggi Rp20 ribu per kilogramnya.
“Jadi harga ini naik sekitar satu sampai dua minggu lalu dari harga Rp 17 ribu kalau nggak salah ke harga Rp 28 ribu sekarang,” serunya.
Dengan kondisi kenaikan yang tinggi ini, para pedagang langganannya mengaku keberatan dan enggan membeli telur asli Batu. Sehingga dirinya beralih untuk menawarkan telur cangkang putih, yang berasal dari Blitar. Kondisi ini juga mengakibatkan turunnya omset penjualan.
“Telur dari Blitar seharga Rp 26ribu/kg. Yang dipilih ini, karena para pedagang juga pasti memikirkan labanya lagi nanti,” ujarnya.
Bila seharinya Adrian mampu menjual sekitar 80 kg perhari, saat ini ia hanya mampu laku 10 kg perhari. Para pedagang kali lima langganannya kebanyakan merasa ‘kecele” dengan harga kulak telur yang naik tiba-tiba. Akhirnya mereka pun membatalkan belanja atau terpaksa mengurangi jumlah belanjanya.
“Kebanyakan cuman tanya aja tanpa beli,” keluhnya.