Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang sekaligus Ketua Komda Lansia Kota Malang, Ir H Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, kepedulian untuk kesejahteraan lansia merupakan bagian daripada tugas Pemkot Malang sendiri. Sebagaimana yang tertuang dalam Perpres No 88 Tahun 2021, tentang Strategi Nasional Lanjut Usia.
“Kita persiapkan tahun ini, lansia yang sejahtera, lansia yang mandiri dan bermartabat. Di Kota Malang sudah menuju ke sana, insyaallah fasilitas-fasilitas kesehatan bagi lansia sudah memadai,” kata pria yang akrab disapa Bung Edi tersebut.
Bung Edi juga menuturkan, baru-baru ini pihaknya telah meresmikan Pusat Aktivitas Lansia. Sehingga, komitmen terkait kesejahteraan lansia memiliki atensi tersendiri bagi Pemkot Malang.
“Kemarin di Kelurahan Bakalan Krajan, disana diresmikan tempat kegiatan yang dikhususkan bagi lansia. Ini juga kesempatan bagi para lansia untuk lebih produktif dan mandiri,” sambungnya.

Dia juga menyampaikan, keseluruhan warga Kota Malang sudah ditanggung biaya kesehatannya oleh pemerintah. Dimana hal tersebut adalah warga yang telah menerima kartu BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah di Kota Malang UHC (Universal Health Coverage) sudah 101 persen, kalau anggarannya 145 miliar. Semua warga sudah tercover lewat BPJS, jadi saya kira ini upaya ikhtiar menuju kota ramah lansia,” pungkasnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang, Penny Indriyani mengungkapkan, total lansia di Kota Malang sendiri sekitar 12,5 persen dari total penduduk Kota Malang. Dari total tersebut memiliki taraf kesehatan yang memadai.