Blitar, SERU.co.id – Produsen sambel pecel khas Blitar terpaksa menaikkan harga. Hal tersebut dilakukan agar tidak merugi karena harga cabai tengah melambung naik.
Binti Khoiriyah, salah satu produsen sambal pecel di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar mengatakan, pihaknya terpaksa menaikkan harga sambel pecel buatannya untuk menutup biaya produksi yang semakin tinggi akibat naiknya harga cabai.
“Biasanya satu kilo Rp 36.000 sekarang Rp 38.000,” kata Binti Khoiriyah.
- Kebun 123 Turen Jadi Surga Tanaman Hias Sejak 2015 Silam
- Perusahaan PHK 60 Pekerja, Pemkot Malang Siapkan Strategi Entaskan Pengangguran
- Dirut Perumda Tugu Tirta Jadi Narasumber BTAM Water Forum 2025
Binti menambahkan, selain menaikkan harga, dia juga mengurangi takaran cabai untuk campuran bahan sambel pecel. Hal itu dilakukan agar tetap bisa produksi dan tidak merugi di saat harga cabai rawit mahal tembus Rp 60.000 per kilogram.
“Kalau sebelumnya campurannya 1,5 kilogram cabai untuk bahan dasar 10 kilogram sekarang cabainya tidak sampai 1 kilo,” imbuhnya.
Lebih lanjut Binti menyampaikan, setiap hari dia memproduksi sekitar setengah kuintal sambal pecel. Dengan produksi dengan jumlah tersebut Binti membutuhkan tujuh sampai delapan kilogram cabai rawit.
“Meski harga cabai mahal tapi kita tetap produksi asal tidak merugi. Karena kalau cabai mahal sambel biasanya malah laris. Masyarakat kebanyakan memilih beli daripada membuat sendiri,” jelasnya.