Batu, SERU.co.id – Wali Kota Batu Dewanty Rumpoko akhirnya buka suara menanggapi kabar aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Batu, turut menjadi korban penipuan investasi bodong. Menurutnya, apabila ada ASN di lingkungan Pemkot Batu yang ikut menjadi korban penipuan, itu amat disayangkan. Pasalnya, seharusnya ASN tidak mudah percaya dengan promosi investasi yang beredar luas di masyarakat. Itu menandakan, bahwa ASN tersebut kurang literasinya.
“Literasi bahwa bagaimana bisnis itu, harus benar. Jangan mudah terpancing promosi dan janji,” seru Dewanti.
Orang nomor satu di Pemkot Batu itu, mengaku tidak ingin ikut campur ketika ada ASNnya yang menjadi korban trading abal-abal. Pasalnya, trading tidak bersangkutan dengan pekerjaan di Pemerintahan. Sehingga, sudah menjadi resiko pribadi yang bersangkutan.
“Trading itu kan urusan pribadi. Kalau tidak menggangu kinerja dan tidak menggunakan uang negara, ya urusan pribadi,” tegasnya.
Wali Kota Batu yang juga Bunda literasi Kota Batu, kembali meminta agar masyarakat waspada terhadap penipuan dengan tren baru ini. Salah satu penangkal agar tidak mudah tertipu, adalah peningkatan literasi seputar bisnis.
Investasi bodong berkedok trading, saat ini menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Satu per satu, masyarakat mulai berani melaporkan diri menjadi korban investasi bodong robot trading. Namun tidak sedikit juga yang memilih diam, ketimbang harus menanggung rasa malu. (ws3/rhd)
Baca juga:
- Babinsa Kedungkandang Dampingi Nakes dan Kader Posyandu Arjowinangun Sosialisasi Vaksin Campak
- Pemkot Malang Pastikan Seragam Gratis Berlanjut 2026, Meski Transfer ke Daerah Dipangkas
- Dampak Demo, Okupansi Hotel di Kota Malang Anjlok, PHRI Minta Pengelola Bertahan
- Tunjangan Berkurang, Anggota DPRD Kota Malang Diimbau Tidak Flexing Kekayaan
- Sinergi Ngalam Mbois Guyub Damai, Masyarakat Kota Malang Kompak Lawan Provokasi