Batu, SERU.co.id – Petani apel mulai putus asa untuk menanam dan meneruskan pertanian apelnya. Pasalnya, dari segi harga, apel mengalami anjlok, namun operasional masih tetap tinggi. Kondisi itulah yang memicu terjadinya penjualan kebun apel dan berlalih fungsi pertanian lain.
Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tulungrejo, Muchamad Dadi mengatakan, harga apel harus dijaga, supaya petani tetap mau merawat kebunnya. Oleh karena itu, Bumdes Tulungrejo melakukan kontrak langsung dengan para petani agar petani apel untung. Pihaknya bekerja sama dengan petani apel melalui Koperasi Bolotani dan Koperasi Damar, sebagai produsen atau distributor.
“Nantinya kami (Bumdes) yang menaungi secara kelembagaan, dan kontrak kerjasama dengan pihak hotel dan destinasi wisata,” seru Dadi, kepada SERU.co.id.
Dadi juga menjelaskan, hotel yang pertama kali menangkap kerja sama itu adalah Hotel Aston inn Batu. Di hotel tersebut, disediakan 3 buah apel di setiap kamarnya dan di lobby hotel. Dengan demikian, tamu yang menginap, akan merasa tertarik dengan adanya apel gratis.
“Tidak hanya dilihat dari segi bisnisnya saja, tetapi juga dilihat dari segi moral untuk menjaga Kota Batu agar tetap ada buah apel,” ungkapnya.
Dadi pun berharap, setiap bulannya, minimal terserap satu ton apel petani. Untuk itu diharapkan pula, hotel dan tempat wisata lainnya di Batu, bisa mengikuti contoh dua perusahaan yang telah menerapkan kerja sama dengan Bumdes Tulungrejo. Wisata Selecta dengan “satu tiket satu apel”, dan Hotel Aston inn dengan “satu kamar tiga apel”.
Kendati program penyelamatan apel ini sudah dianggap terlambat, namun menurut Dadi, daripada tidak sama sekali. Bumdes Tulungrejo tergerak untuk itu, agar petani tetap konsisten dan semangat merawat apelnya. Dirinya pun mengaku, sudah ada beberapa hotel lain yang ingin mengikuti program serupa.
“Ironis, kalau sampai Batu tidak lagi disebut Kota Apel, karena apelnya sudah punah,” pungkasnya. (ws3/rhd)
Baca juga:
- Utang Pinjol Tembus Rp90,99 Triliun, Ini Sejumlah Bahaya Gagal Bayar Pinjol
- Polres Batu Gelar Salat Ghaib, Doakan Ratusan Korban Tragedi Banjir Bandang Sumatera
- WNA Asal China Penabrak Mahasiswi hingga Meninggal di Semarang Belum Ditahan Polisi
- ‘NGALAMALANG: Sound of Humanity’ Galang Solidaritas Kemanusiaan untuk Sumatera
- Gelaran Kepandjen Djaman Mbiyen Dongkrak UMKM dan Kenalkan Tradisi Asli Kabupaten Malang








