Malang, SERU.co.id – Langkanya minyak goreng di pasaran, membuat perajin kerupuk di wilayah Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang, terpaksa memangkas ukuran kerupuk dari biasanya. Hal ini dilakukan sebagai alternatif dan solusi bertahan dari kosongnya stok minyak goreng curah.
Menurut pengakuan perajin kerupuk, Zainal Abjad, setiap hari dirinya memproduksi kerupuk 1,5 kuintal. Dengan kebutuhan 40 liter minyak goreng, terpaksa memangkas ukuran kerupuk agar tidak merugi.
“Enggak bisa dikira-kira berapa ukurannya. Kalau dulu satu kilonya jadi dua ratus biji kerupuk, sekarang bisa jadi dua ratus lima puluh biji,” seru Zainal.

Semenjak kelangkaan minyak di pasaran, usaha kerupuk yang sudah dirintis 40 tahun lalu, mengalami kerugian. Karena bahan baku lainnya juga ikut naik.
“Masalah keuntungan kerupuk itu tidak stabil tergantung bahan bakunya. Sekarang minyak naik, tepungnya juga naik, ya otomatis berkurang lah Mbak. Dan moga-moga harga minyak bisa stabil kembali,” harapnya.
Sementara itu, pengepul kerupuk, Hendik menuturkan, setiap hari ia tetap mengantarkan pesanan kerupuk. Dan pelanggan sudah menyadari dengan ukuran kerupuk yang makin mengecil.
“Ya, dinikmati saja mbak, mau bagaimana. Saya pedagang biasa, yang penting bagaimana caranya bisa bertahan,” ujar Hendik. (ws4)
Baca juga:
- Bupati Jember Berikan Bonus Atlet Porprov IX, Terbesar di Jatim
- 22 Sekolah Kota Malang Direhab Gunakan PAK APBD Rp3 Miliar, Ini Daftarnya!
- WAQF Goes to Campus Kenalkan Wakaf Produktif Berbasis Kampus dan Dana Abadi
- Desa Landungsari Digadang-gadang Menjadi Desa Budaya di Kabupaten Malang
- Pemkab Malang Gencarkan Sosialisasi Aplikasi SIMAMA untuk Pemerintahan Desa Digital