Malang, SERU.co.id – Gelaran Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Malang santer dengan dua sosok yang digadang-gadang bakal nahkodai ormas keislaman ini. Tokoh tersebut satu incunbent yaitu, KH Israqunnajah dan satunya KH Syaifuddin Zuhri.
Rais Suriyah MWCNU Kecamatan Blimbing, KH Syaifuddin Zuhri ditemui di sela-sela sidang komisi mengatakan, dirinya tidak kebayang jika nantinya akan diajukan menjadi Ketua PCNU. Banyak dari ranting dan MWCNU yang menelepon dirinya untuk bisa memimpin NU Kota Malang.
“Terus kemudian saya pikir-pikir, karena banyak yang menelepon saya. Saya sowan ke kiai sepuh, tidak saya sebut namanya. Beliau bilang pak kiai anda mulai dari kecil NU, kok tidak mau. Sudah maju saja berikhmat untuk agama dan negara lewat NU,” seru KH Syaifuddin Zuhri, Minggu (6/2/2022).
Setelah mendapat jawaban tersebut, dirinya langsung merasa tidak menyangka. Selain dari kiai, juga mendapat dukungan dari seperjuangan di grassroot. Seandainya terpilih di kepengurusan baru memiliki satu kemampuan untuk memperkokoh jam’iyah.
“Baik kultur, struktur sesuai dengan tuntutan massa dan kebutuhan zaman,” ungkap Kiai Syaifuddin.
Pria pengasuh Pondok Pesantren I’anatut Tholibien ini menambahkan, acara ini berjalan dengan sukses, karena lembaga adalah kebersamaan. Serta tidak ada friksi kelompok yang merasa kesal dari pemilihan tersebut.
“Diharapkan enjoy santai senang memilih siapapun. Bahagia riang gembira, tak ada problem sedikit pun gesekan. Kalau ada yang tidak bisa diselesaikan, itu bukan karakternya NU,” imbuhnya.
Terpisah dari petahana, Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah mengungkapkan, sesungguhnya dirinya mengikuti apa kata peserta di dalam sebuah forum. Tetapi, pihaknya juga punya komitmen yaitu regenerasi.
Dirinya mengaku, melihat dan merasakan di tahun politik, membutuhkan sosok yang benar-benar netral. Tidak diperbolehkan masuk politik praktis, jika harus masuk dipersilahkan untuk memilih mengundurkan diri dari kepengurusan.
“Maka dibutuhkan sosok yang netral. Saya kan ASN, jadi otomatis saya diestimasi netral dan harus netral. Mungkin itu ya yang diminta teman-teman,” ujar KH Isroqunnajah.

Menurut Gus Is, Kota Malang sebagai kota pendidikan mungkin menjadi sorotan yang dipercaya melalui akademisi. Pihaknya sudah tiga tahun lalu memilah kader yang bisa dimunculkan hari ini, tetapi kebetulan ada yang diunggulkan.
“Tapi Allah berkehendak lain, ada yang tidak aktif. Saya posisinya menunggu. Tapi kita support siapa saja yang ingin maju,” jawabnya secara diplomatis.
Ditanya soal seandainya terpilih, Gus Is mengungkapkan, seperti tadi yang disampaikan banyak tokoh, perlu adanya sinergitas. Karena dari sisi untuk konteks penanganan covid, pemerintah yang mempunyai kebijakan dan wewenang. Pihaknya hanya otoritas keagamaan yang tidak bisa lepas.
“Kami riil punya massa. Bahasa lebih soft lebih bisa diterima daripada pihak pemerintahan. Jadi kita support Malang lebih baik kedepan,” tutup putra Almaghfurlah KH Masduqie Mahfud ini. (jaz/rhd)
Baca juga:
- 11 Korban Masih Hilang di Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, Polisi Periksa Enam Saksi
- Terapkan Skema Murur, Jemaah Tidak Turun dari Bus Saat di Muzdalifah
- Kodim 0833 Gelar Karate Championship Piala Dandim 0833
- Babinsa Kedungkandang Dampingi Petani Tlogowaru Panen Raya Padi
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim