PTM Ditengah Pandemi Jadi Sorotan Psikolog

Sayekti Pribadiningtyas, SPsi, MPd. (ws3) - PTM Ditengah Pandemi Jadi Sorotan Psikolog
Sayekti Pribadiningtyas, SPsi, MPd. (ws3)

Batu, SERU.co.id – Pertemuan Tatap Muka (PTM) bagi siswa sekolah dasar di Kota Batu, mulai digelar hari ini. Berdasarkan terbitnya SE Wali Kota, nomor: 420/63/422.101/2022 tanggal 10 Januari 2022, seluruh siswa SD sudah bisa bertatap muka kembali dengan beberapa ketentuan.

Menurut Psikolog Sayekti Pribadiningtyas, SPsi, MPd, dengan kembalinya pola dan ritme belajar seperti semula, perlu adanya ‘switch mindset’ atau penyesuaian kembali. Hal ini mengingat, sudah cukup lama PTM terhenti lantaran pandemi.

Bacaan Lainnya

“Disaat para siswa kembali ke ritme awal, pola pendisiplinan awal, nah ini mungkin ada yang berat bagi anak-anak. Pola lama yang mungkin menyenangan anak, kemudian berubah menjadi sesuatu yang serius lagi,” serunya.

Sayekti mengatakan, suka atau tidak suka, baik siswa maupun tenaga pengajar, ada yang merasa lebih nyaman dengan cara belajar sebelum PTM. Siswa yang terbiasa lebih banyak waktu di rumah, atau guru yang cukup memberikan tugas dengan batas waktu pengumpulan lebih fleksibel. Namun, itu semua tergantung dari sifat, apakah siswa tersebut termasuk anak ekstrovert atau introvert.

“Untuk anak-anak yang dasarnya ekstrovert, dasarnya sosialita, biasanya aktifitasnya tinggi, ini menjadi happy buat mereka. Karena karakter seperti itu, dia ke sekolah, kebutuhannya bukan cuma untuk belajar, tapi kebutuhannya juga untuk sosialisasi,” ungkapnya.

Sayekti menggambarkan, kegiatan bermain atau bergurau dengan teman secara langsung, memang berbeda hanya sekadar berbincang melalui telepon atau video call. Begitu pula dengan anak-anak yang suka berkegiatan, atau mengikuti ekstra kurikuler. Namun hal ini bisa berbanding terbalik bila anak tersebut cenderung ‘introvert’, yang suka menyendiri, mandiri dan pendiam.

Psikolog yang berpraktek di Jalan Budiono, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu itu berharap, perlunya perhatian dari sekolah, pada saat siswa mengikuti kegiatan PTM. Perhatian itu, terkait dengan penggunaan masker untuk waktu yang cukup lama selama siswa di sekolah.

“Sudah pasti menggunakan masker untuk waktu yang cukup lama, akan  menimbulkan ketidaknyamanan. Selama berkegiatan di kelas, sampai selesai belajar, masker tidak boleh dilepas. Ini juga perlu diperhatikan, jangan sampai anak-anak tidak nyaman, cepat lelah, karena mungkin kekurangan oksigen,” imbuhnya.

Diakui pula, ada orang tua yang paham tentang kesehatan, memiliki perasaan was-was disaat anaknya mulai masuk sekolah secara PTM.  Walaupun sudah diterapkan protokol kesehatan ketat, namun kenyataannya pandemi masih berlangsung. Pemberitaan tentang berkembangnya varian baru Omicron, menjadi salah satu alasan kekhawatirannya. (ws3/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait