Tujuh Ribuan Siswa SMA Sederajat Kota Malang Telah Tervaksin

Dr Ema Sumiarti meninjau vaksinasi di Cor Jesu. (jaz) - Tujuh Ribuan Siswa SMA Sederajat Kota Malang Telah Tervaksin
Dr Ema Sumiarti meninjau vaksinasi di Cor Jesu. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Percepatan vaksinasi bagi pelajar tengah berlangsung, baik dilakukan oleh Pemkot Malang maupun jajaran Forkopimda. Pihak Dinas Pendidikan menyebut, sekitar 7.350 siswa SMA sederajat telah divaksin.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Dr Ema Sumiarti MSi mengungkapkan, percepatan vaksinasi di Kota Malang dinilai cepat. Belum lagi ada serbuan vaksin di Poltekkes sebagai sentra vaksin.

Bacaan Lainnya

“Kalau siswa Kota Malang sampai hari ini yang sudah tervaksin hampir mencapai 15 persen dari 49 ribuan siswa SMA,” seru Ema Sumiarti, selepas meninjau vaksinasi di SMA Cor Jesu, Jum’at (3/9/2021).

Terkait ketersediaan vaksin, pihaknya tidak mengetahui secara pasti karena ranahnya Dinas Kesehatan. Yang pasti sebelumnya mendapat kiriman vaksin 1.500 dari Pemerintah Provinsi Jatim.

“Pertama dulu 1.000, sekarang 1.500 vaksin,” ungkapnya.

Ema, sapaan akrabnya menambahkan, target yang diinginkan secepatnya bisa tervaksin keseluruhan. Namun, tidak bisa memaksakan kalau ketersediaan vaksin belum ada.

“Kita mengajak semua masyarakat untuk segera mendukung program vaksinasi ini,” lulusan Program Doktoral Bidang Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Pihaknya menjelaskan, hari ini mendapat 600 jatah vaksin Sinovac dari Polresta Malang Kota ditempatkan di SMA Cor Jesu. Karena sebagian sudah tervaksin, sehingga kelebihan diberikan kuota untuk sekolah sekitar lainnya.

“Sekolah-sekolah di Malang saling mendukung. Memang dari awal sudah saya sampaikan kalau ada lebih, bisa diberikan ke SMAI dan SMA Shalahudin yang terdekat dari sini,” ungkapnya.

Kemudian, besok hari Sabtu juga akan dilakukan vaksinasi di SMA Laboratorium sebanyak 500 dosis dan SMA Dempo sebanyak 600 dosis. Proses pendataan melalui sekolah yang mengajukan, agar data yang dihasilkan satu pintu. Tidak dipusatkan di Poltekkes, dikhawatirkan terjadi kerumunan baik sebelum vaksin maupun pasca vaksin.

“Kalau Poltekkes siswa harus datang ke sentra vaksin. Nuwun sewu anak-anak SMA takutnya pulang masih jalan-jalan. Kalau di sekolah kemungkinan kecil,” pungkasnya kepada SERU.co.id. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait