Trenggalek, SERU.co.id – Penjabaran visi/misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Meroket (Maju Ekonomi Rakyat, Orangnya Kreatif dan Ekosistemnya Terjaga) dalam rancangan RPJMD mendapatkan kritikkan dari DPRD Trenggalek. Kritikan tersebut tidak hanya dari segi penyajian saja melainkan DPRD menyangsikan bagaimana cara mencapai target-target pembangunan di Trenggalek 5 tahun mendatang ini.
Banyak saran dan kritikan diberikan legislatif kepada eksekutif saat melakukan pembahasan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam pembahasan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Bagi DPRD, RPJMD merupakan landasan dan pijakan yang mendasar dalam perjalanan membangun di Trenggalek selama kurun waktu lima tahun kedepan. Sedangkan RPJMD itu sendiri ijuga merupakan penjabaran dari visi misi pasangan bupati terpilih. Namun rancangannya juga harus diselaraskan dengan kondisi daerah.
Dalam kesempatam itu Husni Tahir Hamid, Ketua Komisi I dalam pembahasan ini menegaskan, pihaknya meminta, rancangan awal RPJMD harus benar-benar dikoreksi, utamanya dalam penyajiannya.
“Kenapa begitu, agar semua bisa paham dan jelas,” tandasnya.

Masih banyak anggapan judul “MEROKET” sebagai sebuah kata benda. Namun sebenarnya ini adalah sebuah singkatan dari sebuah kalimat cita-cita yang perlu diperjelas. Masih menurut ketua komisi I ini, meroket adalah pencapaian, sehingga logikanya konsistensi yang ada sekarang dan proses untuk mencapai itu yang banyak dipertanyakan.
Yang banyak dikoreksi adalah banyak target yang ditetapkan namun perlu adanya penjelasan bagaimana langkah dan strategi untuk mencapainya.
“Pada perinsipnya kita menginginkan capaian yang akan diraih itu juga disesuaikan dengan kondisi daerah. Bukan berarti kita pesimis dengan cita cita eksekutif melainkan hanya menambahkan saja. Kita lihat minimnya keuangan atau pendapatan, korelasinya jika kita ingin menciptakan angka pengangguran turun maka korelasinya harus menaikan PDRB. Terus ribuan pengusaha baru, maka juga harus tejadi pendapatan daerah yang meningkat. Mencetak ribuan pengusaha baru, tentunya juga harus ada potensi mendapatkan penambahan pajak daerah. Sehingga PAD juga meningkat,” pungkasnya. (fal/mzm)