Inilah Tokoh-tokoh Malang Ikon Apresiasi Prestasi Pancasila 2019

cropped IMG 20190820 WA0043 1
cropped IMG 20190820 WA0043 1

Surakarta, SERU

Slamet Rahardjo, Didik Nini Thowok dan Livi Zheng dan sederet insan lainnya masuk diantara peraih penghargaan 74 Ikon Apresiasi Prestasi Pancasila 2019. Terbagi dalam 4 kategori, yaitu Sains dan Inovasi, Olahraga, Seni Budaya dan Bidang Kreatif, dan Social Enterpreneur, penghargaan Apresiasi Prestasi Pancasila 2019.  diserahkan di auditorium De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Surakarta, Senin (19/8/2019) malam.

Bacaan Lainnya

74 Ikon Pancasila ini menjadi contoh positif bagi masyarakat. Khususnya cerminan ideologi Pancasila di ruang publik sebagai bentuk keteladanan. Bahkan sebelum penghargaan, ketiganya menjadi narasumber dalam Seminar Pancasila di Universitas Sebelas Maret UNS, Surakarta. 

“Sesibuk apapun pekerjaan saya di luar negeri, saya tetap cinta Indonesia. Karya-karya saya selalu menampilkan sisi ke-Indonesia-an,” ungkap Livi Zheng, sutradara muda kelahiran Malang, kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Surakarta, saat memaparkan seminar bertemakan Pancasila Sebagai Platform Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Senin (19/8/2019).

Dalam seminar yang diinisiasi oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP dengan Univesitas Sebelas Maret UNS Surakarta, Livi mengaku bangga dan senang menjadi 1 dari 74 Ikon Pancasila dan bisa berbagi pengalaman penerapan Pancasila kepada para mahasiswa. 

“Saking cintanya kepada Indonesia, mayoritas furniture studio dan sebagian properti untuk pembuatan film saya bawa dari Indonesia,” cerita alumnus S2 Produksi Film di University of Southern California, yang roadshow film terbarunya Bali: Beats of Paradise.

IMG 20190820 WA0001 1
Para penerima penghargaan Ikon Apresiasi Prestasi Pancasila 2019. (ist)

Tahun ini, kampus UNS Surakarta memang dipilih BPIP sebagai penyelenggara. Tercatat 12 Fakultas dan satu program Pasca Sarjana menggelar seminar pembumian Pancasila secara serentak. Seminar tersebut digelar untuk membentengi ideologi bangsa dari ancaman ideologi yang bertolak belakang dengan Pancasila. 

“Kita ingin memulai pengarusutamaan Pancasila di kampus-kampus. Kita mulai dengan UNS sebagai Benteng Pancasila. Kalau ini berhasil, kita akan sosialisasikan di perguruan tinggi lain. Laku Pancasila dengan inovasi dan terobosan perdaban telah dilaksanakan. Ini cocok sebagai ikon Pancasila dan bisa menjadi contoh positif bagi masyarakat,” terang Plt Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono, asal Malang.

Tokoh lain asal Malang, yaitu Redy Eko Prasetyo, penggagas dan penggerak Jaringan Kampung Nusantara (Japung Nusantara), pada kategori Seni Budaya dan Bidang Kreatif; dan Anjas Pramono, pencipta Defodeaf untuk kemudahan bagi disabilitas, kategori Sains dan Inovasi. Keduanya berasal dari Universitas Brawijaya (UB) Malang. (rhd)

disclaimer

Pos terkait