Probolinggo SERU – Karapan sapi Brujul telah ditetapkan sebagai warisan kebudayaan asli Kota Probolinggo oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tepat pada, Kamis (15/08/2019).
Karapan sapi Brujul merupakan budaya nenek moyang warga daerah setempat. Pertunjukan karapan ini kerap kali digelar oleh petani. Namun seiring berkembangnya waktu, karapan sapi ini mulai dikenal oleh masyarakat luas sehinga setiap tahunnya festival ini digelar.

“Kegiatan lomba dilaksanakan beberapa tahun terakhir, dimulai tahun 2009 dan dilaksanakan satu tahun empat kali secara continue,” kata Kepala kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Probolinggo, Tutang Heru Aribowo, Senin (19/8/2019).
Untuk melestarikan budaya Karapan Sapi Brujul, pihak Pemkot Probolinggo selalu melakukan kegiatan lomba dalam setiap tahunnya.
Tutang mengaku, pada acara Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo) 2019 tahun ini pihak pemkot akan melakukan pegelaran lomba karapan sapi Brujul, yang akan dilaksanakan di selatan pasar sapi, Jl. Ky. Syafi’i Kelurahan Jrebengkidul, Kecamatan Wonoasih.

Selain karapan Sapi Brujul, budaya warisan nenek moyang Kota Probolinggo yang diakui secara nasional oleh kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adalah tarian Jaran Bodhag, pada tahun 2014 lalu.
“Dengan adanya pengakuan secara nasional diharapkan kedepannya bisa dikenal hingga internasional, kita akan tunjukkan kalau warisan budaya Kota Probolinggo (Heritage) itu benar-benar adanya,” ujar Tutang seusai melaksanakan acara Agutusan di lingkungan dinas yang dipimpinnya. (wah/syn)