Bupati Malang Kunjungi Balita Penderita kelainan Jantung Asal Ngajum 

Bupati Malang Kunjungi Balita Penderita kelainan Jantung Asal Ngajum 
Bupati Malang, HM Sanusi dan rombongan saat menjenguk balita AK di RSSA Kota Malang. (wul)

Malang, SERU.co.id – Bupati Malang, HM Sanusi bersama Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan Dinas Kesehatan kunjungi balita AK (2,6) di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang, Selasa (9/12/2025). Warga Desa Ngajum Kabupaten Malang itu sedang menjalani proses pengobatan penyakit kelainan jantung sejak lahir.

Bupati Malang, HM Sanusi menerangkan, kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi balita laki-laki ini dan tindakan medis apa yang akan dilakukan selanjutnya. Pihaknya akan selalu melakukan pendampingan pada pasien dan keluarga.

Bacaan Lainnya

“Ini tadi menurut Dokter Heny tadi belum dioperasi, ini masih diobservasi,” seru Sanusi, saat dikonfirmasi.

Sanusi membeberkan, balita malang tersebut terdeteksi menderita penyakit kronis tersebut saat mengikuti kegiatan pemeriksaan anak stunting yang dilakukan Pemkab Malang. Dalam pemeriksaan kesehatan tersebut, ditemukan indikasi yang mengarah pada penyakit jantung. Sehingga, ke depannya pihaknya akan bekerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang dalam program kardiologi.

“Berikutnya dari program kardiologi (program studi yang fokus pada teknologi pencitraan medis (seperti rontgen, CT scan, MRI)) Universitas Brawijaya. Mau screening untuk anak stunting, skrining jantungnya yang karena salah satu penyebab stunting itu adalah jantung,” bebernya.

Selanjutnya, Dokter Jantung RSSA Kota Malang, Heny Martini menerangkan, ada dua jenis kelainan jantung yakni Atrial Septal Defect (ASD) dan Ventricular Septal Defect (VSD) sehingga penanganan yang dilakukan juga sangat berbeda. Sedangkan dalam kasus yang balita AK, penanganan yang harus dilakukan adalah operasi.

“Ternyata pada adik ini, lubangnya sangat besar dan tidak mau mencukupi jika dipasang dengan alat. Dari kondisinya tadi kami sudah melakukan pemeriksaan, sudah sangat butuh untuk dilakukan penutupan lubangnya. Kalau tidak nanti akan terjadi komplikasi, karena tadi sudah ada tekanan paru yang sudah mulai meningkat,” jelas Heny.

Dirinya menjelaskan, pihaknya sudah sering kali melakukan penanganan penyakit jantung bocor tersebut dengan kondisi yang berbeda-beda. Sedangkan kondisi balita AK ini sudah tergolong berat, sehingga akan secepat mungkin dilakukan tindakan operasi penutupan katup tersebut.

“Kondisinya saat ini lemah, kemudian berulang kali masuk rumah sakit karena infeksi paru. Jadi itu juga kita pulihkan saat yang optimal waktunya tidak dalam keadaan infeksi kemudian dilakukan pembedahan,” kata Heny.

Dikatakan Heny, pencegahan penyakit jantung bawaan ini dihindari anak di dalam kandungan. Ibu hamil harus dalam keadaan sehat dan rajin melakukan kontrol kehamilan teratur. Sehingga sang bayi tidak berpotensi mengalami penyakit jantung dan segala penyakit. (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim