Pemkot Malang Dorong UMKM Pesantren Naik Kelas Lewat Halal Market Day

Pemkot Malang Dorong UMKM Pesantren Naik Kelas Lewat Halal Market Day
Wali Kota Malang meninjau pelaksanaan Halal Market Day. (bas)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Malang menggelar Halal Market Day. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, sekaligus mendorong UMKM pesantren naik kelas.

Kepala Bagian Kesra Setda Kota Malang, Achmad Sholeh mengungkapkan, kegiatan ini menjadi wadah bagi pelaku UMKM, termasuk yang berasal dari pesantren. Halal Market Day diharapkan mampu mengembangkan dan mempopulerkan produk lokal.

Bacaan Lainnya

“Halal Market Day ini diharapkan dapat memotivasi dan mendorong kolaborasi antar pelaku UMKM, termasuk dari pesantren. Diharapkan UMKM saling memotivasi dan berkolaborasi, supaya naik kelas,” seru Sholeh, Rabu (22/10/2025).

Halal Market Day menjadi wadah UMKM pesantren naik kelas. (bas)
Halal Market Day menjadi wadah UMKM pesantren naik kelas. (bas)

Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, terdapat 40 tenant UMKM. Sebagian di antaranya merupakan UMKM milik pesantren.

“Saat ini ada 21 ponpes di Kota Malang yang memiliki unit usaha dari total 91 pesantren yang terdata. Produk yang dijual beragam, mulai dari makanan, pakaian, suvenir, hingga buku-buku hasil produksi pesantren,” ungkapnya.

Selain Halal Market Day, rangkaian peringatan HSN 2025 diisi sejumlah kegiatan sosial dan pemberdayaan. Pemkot Malang telah menyerahkan bibit ikan nila untuk dikembangkan di dua pesantren.

“Itu semua bentuk perhatian dari pemerintah terhadap pesantren. Pemkot Malang juga terus mendorong perkembangan ekonomi pesantren melalui pendampingan dan pelatihan,” ujarnya.

Sholeh menjelaskan, pihaknya berkolaborasi dengan MUI dalam memberikan pembekalan kepada perwakilan 61 pesantren. Pembekalan yang diberikan tentang public speaking, ilmu agama dan pelatihan kewirausahaan.

“Contohnya Ponpes Bahrul Maghfiroh yang sudah memiliki berbagai usaha seperti minimarket, MBG dan ternak ikan. Harapannya, pengalaman ini bisa ditularkan ke pesantren lain,” jelasnya.

Pemkot Malang menargetkan, lebih banyak pesantren mampu mengembangkan kemandirian ekonomi berbasis UMKM. Diharapkan, pesantren yang belum memiliki UMKM bisa segera mendirikan unit usaha untuk mendorong kemandirian ekonomi. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim