Puncak Dies Natalis ke-24 Unitri, Dipamungkasi Lomba Tumpeng dan Pemberian Beasiswa

Puncak Dies Natalis ke-24 Unitri, Dipamungkasi Lomba Tumpeng dan Pemberian Beasiswa
Pemberian simbolis beasiswa kepada para pelajar SD dan SMP. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Rangkaian Dies Natalis ke-24 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) dipamungkasi Sabtu (2/8/2025). Ditutup dengan lomba tumpeng, apel dan pemberian beasiswa uang saku kepada ratusan siswa dari 11 SD dan SMP.

Rektor Unitri, Prof Dr Ir Eko Handayanto MSc mengatakan, Dies Natalis ke-24 menjadi terakhirnya sebagai rektor. Selanjutnya akan diteruskan oleh calon rektor baru yang saat ini dalam proses penjaringan. Sekaligus momentum memperkuat sistem pelayanan kepada seluruh mahasiswa.

Bacaan Lainnya

“Unitri harus semakin baik memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa, karena mereka jauh-jauh dari Indonesia Timur. Orang tua dan pemerintah daerah setempat mempercayakan anak-anaknya kuliah di Unitri,” seru Prof Eko, sapaan akrabnya, usai puncak Dies Natalis ke-24 di GOR Unitri, Sabtu (2/8/2025).

Momen Rektor Unitri, Prof Eko Handayanto menyampaikan pidato terakhir di Dies Natalis ke-24. (rhd)
Momen Rektor Unitri, Prof Eko Handayanto menyampaikan pidato terakhir di Dies Natalis ke-24. (rhd)

Harapannya, Unitri semakin solid dan bekerja keras dalam bersinergi, lantaran di era teknologi persaingan cukup ketat di antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Belum lagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berstatus PTN-BH yang membuka kran penerimaan mahasiswa baru (Maba) seluas-luasnya.

“Bahkan jalur Mandiri PTN dibuka dengan 50 persen, yang notabene jadinya seperti PTS. Meski secara rangking Webometrics dan lainnya, Unitri masuk rangking 6 di antaranya 56 PTS di Malang Raya. Tapi kita tak boleh terlena, karena tantangannya semakin besar baik antar PTS apalagi PTN,” tegasnya.

Menurutnya, SDM Unitri sudah cukup bagus, baik dosen S3 maupun S2 cukup mumpuni dan berkompeten. Dengan pelayanan yang baik menjadi kunci agar jumlah mahasiswa terus meningkat seiring kepercayaan masyarakat secara luas.

“Supaya mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di sini bisa menceritakan kepada orang-orang di luar sana agar bisa berkuliah di Unitri,” jelasnya.

Sebagai ritual rutin Dies Natalis, jajaran kampus dan yayasan memberikan beasiswa kepada ratusan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pasalnya, program beasiswa pendidikan menjadi komitmen yang terus dijalankan secara konsisten setiap tahun oleh Unitri.

“Itu cita-cita kami sejak berdirinya yayasan, kami ingin berbagi kepada yang kurang mampu melalui beasiswa. Tidak banyak, paling tidak untuk SPP,” tandasnya.

Penilaian Lomba Kreasi Tumpeng. (rhd)
Penilaian Lomba Kreasi Tumpeng. (rhd)

Sementara itu, Ketua Panitia Dies Natalis ke-24 Unitri, Fendiyatmi Kusufa SE MM mengatakan, rangkaian dies natalis memiliki beragam lomba dan acara. Dimulai dari lomba badminton, tenis meja, catur, menghias tumpeng, hingga beasiswa Unitri Peduli kepada ratusan siswa SD dan SMP

“Lomba dimulai bulan Juli ini untuk mempererat hubungan kita, khususnya di internal agar tercipta keharmonisan dalam keluarga besar Unitri. Sebagaimana tema Bertransformasi dalam Harmoni Berdampak untuk Negeri,” ucap Fendi, sapaan akrabnya.

Bentuk implementasi berdampak untuk negeri diwujudkan dengan Unitri Peduli, berbentuk beasiswa pendidikan bagi pelajar SD dan SMP. Dengan sasaran anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu maupun yatim dan piatu.

“Terkait siapa anak yang diberi, kami serahkan kepada sekolah masing-masing yang memilih. Dalam satu sekolah ada belasan siswa yang kami berikan (beasiswa) melalui 11 SD dan SMP. Bentuknya berupa uang saku mulai nominal Rp35.000 hingga Rp100.000,” beber dosen Fakultas Ekonomi Manajemen ini.

Terkait Lomba Kreasi Tumpeng diikuti oleh 24 unit dan prodi di Unitri, seperti unit MBKM, unit LP3, unit kemahasiswaan, unit penerimaan mahasiswa baru, dan lainnya. Sementara tema tumpeng disesuaikan dengan tema umum Dies Natalis. Sedangkan peserta apel Dies Natalis diikuti oleh 256 dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Unitri. (rhd)

disclaimer

Pos terkait