Situbondo, SERU.co.id – Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah melakukan pemantauan hilal penentuan awal bulan Dzulhijjah 1446 Hijriah yang dilakukan di Pelabuhan Kalbut, Kabupaten Situbondo, Selasa (27/5/2025).
“Pada sore hari ini, kita bersama sama ikhtiar menentukan 1 dzulhijjah. Dimana ini merupakan sebuah barometer kita jika besok 1 dzulhijjah maka akan melaksanakan puasa sunnah bersama sama selama 10 hari,” seru Wabup Ulfiyah setelah melakukan pemantauan hilal di Pelabuhan Kalbut.
Lebih lanjut, Wabup Ulfiyah menyampaikan bahwa pada saat melakukan pemantauan hilal cuaca tidak memungkinkan karena sudah terlalu gelap.
“Walaupun pada saat ini kondisi cuaca yang sangat tidak memungkinkan, Kami atas nama pemerintah kabupaten situbondo berterimakasih sebesar besarnya atas segala ikhtiar yang terus dilakukan istiqomahnya acara ini semoga terus menjadi bagian pemerintah kabupaten utamanya pada seluruh umat Islam,” sampainya.
Menurutnya, tadi ada beberapa harapan yang disampaikan pada pemerintah bahwa butuh pengkaderan terkait ilmu falak.
“Kami mohon kerjasamanya agar kedepan situbondo memiliki kader kader ilmu falak,” ucapnya.
Baca juga: Mbak Ulfi Beri Paket Sembako pada Korban Terdampak Warung Tertimpa Pohon
Oleh karena itu, dirinya menyampaikan atas nama pemerintah daerah apabila besok tepat 1 Dzulhijja.
“Kami atas nama pemerintah kabupaten situbondo mengucap selamat menunaikan ibadah puasa sunnah selana 10 hari, Tentunya saat ini menjadi kebahagian kita semua umat muslim,” pungkas Wabup.
Sementara itu, Ketua Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Kabupaten Situbondo, Irfan Hilmi, menyatakan hilal tidak teramati karena beberapa faktor astronomis dan kondisi cuaca.
“Di Kabupaten Situbondo tidak berhasil, karena memang dari segi ketinggian sebenarnya masuk kategori belum imkanur rukyah. Tidak mencapai 1 derajat 28 menit,” ujar Irfan Hilmi.
Lebih lanjut, Irfan menjelaskan, selain ketinggian hilal yang belum memenuhi syarat, waktu pengamatan juga sangat singkat dan kondisi langit di arah barat cukup gelap.
Baca juga: Wabup Ulfiyah Sambut Kepulangan PMI Terlantar dan Sakit Asal Jangkar Situbondo
“Dari segi waktu juga kita singkat sekali, hanya 3 menit. Fakta alam di sebelah barat juga cukup gelap, sehingga menyulitkan bagi kita untuk teramati,” imbuhnya.
Meski hilal tidak terlihat di Situbondo, Irfan berharap ada lokasi lain di Indonesia yang berhasil mengamati hilal, terutama wilayah barat seperti Aceh.
“Kita berharap di Aceh yang ketinggiannya 3 derajat bisa berhasil. Kalau besok tidak berhasil, maka besar kemungkinan Indonesia 1 Dzulhijjahnya lusa,” sampainya.
Namun, jika ada lokasi yang berhasil melihat hilal dan telah divalidasi dalam sidang isbat, maka seluruh wilayah Indonesia akan mengikuti penetapan pemerintah.
“Otomatis itu tandanya berarti kan ada yang berhasil di Indonesia. Makanya dengan sendirinya satu Dzulhijjah mengikuti keputusan pemerintah karena kita satu wilayah hukum,” pungkas Irfan. (aza/mzm)