Kasus PMK Kota Malang Nol, Vaksinasi dan Sosialisasi Terus Digencarkan

Kasus PMK Kota Malang Nol, Vaksinasi dan Sosialisasi Terus Digencarkan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi memberikan vitamin, obat cacing dan disinfektan kepasa peternak. (foto: pro)

Malang, SERU.co.id – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sempat merebak di Jawa Timur dan menginfeksi hewan ternak. Kota Malang menjadi salah satu daerah yang terdampak, dengan beberapa kasus terkonfirmasi. Namun, pemerintah setempat berhasil mengendalikan situasi melalui berbagai langkah mitigasi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi memastikan, kasus PMK kini sudah nihil. Kasus yang sempat muncul pada awal tahun telah tertangani dengan baik. Hewan yang terinfeksi telah pulih setelah mendapatkan pengobatan dan perawatan intensif.

Bacaan Lainnya

“Saat ini sudah tidak ada kasus PMK. Januari lalu sempat ditemukan 18 kasus, tetapi semuanya telah pulih setelah menjalani perawatan,” seru Slamet saat dihubungi, Kamis (13/2/2025).

Kasus PMK Kota Malang Nol, Vaksinasi dan Sosialisasi Terus Digencarkan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi sedang memantau langsung sapi yang di ternak. (foto: pro)

Sebagai langkah pencegahan, Dispangtan terus menggencarkan vaksinasi bagi hewan ternak di Kota Malang. Pasokan vaksin didapat dari Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Pada Januari 2025, sebanyak 200 dosis telah diberikan, sedangkan Februari mendapat tambahan 600 dosis.

“Bulan ini kami menerima 200 dosis dari Kementan dan 400 dosis dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim. Seluruh vaksin ini kami distribusikan ke wilayah yang memiliki peternakan,” jelasnya.

Selain vaksinasi, peternak juga mendapatkan vitamin, obat cacing, dan disinfektan secara gratis. Tak hanya itu, Dispangtan juga aktif memberikan sosialisasi kepada peternak mengenai pencegahan PMK.

Penyuluhan dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial agar lebih banyak peternak memahami pentingnya menjaga kesehatan hewan ternak. Langkah ini diharapkan, dapat menekan potensi penyebaran virus di masa mendatang. Kadispangtan memastikan, ketersediaan daging dan susu di Kota Malang tetap stabil.

“Kami masih mendapatkan pasokan dari daerah lain. Namun, setiap ternak yang keluar atau masuk wajib dilengkapi surat keterangan kesehatan dari dinas terkait,” tutupnya. (ska/rhd)

disclaimer

Pos terkait