BEM Pamekasan Gelar Aksi Tuntut Perhatian Penataan PKL, 45 Anggota DPRD Tidak ada yang Menemui

Suasana demonstrasi didepan gedung DPRD Pamekasan. (Seru.co.id/udi) - BEM Pamekasan Gelar Aksi Tuntut Perhatian Penataan PKL, 45 Anggota DPRD Tidak ada yang Menemui
Suasana demonstrasi didepan gedung DPRD Pamekasan. (Seru.co.id/udi)

Pamekasan, SERU.co.id – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Pamekasan melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Pamekasan, Jumat (31/1/2025).

Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut perhatian serius terkait penataan pedagang kaki lima (PKL) Arek Lancor dan sekitarnya yang akan direlokasi ke Food Colony.

Bacaan Lainnya

Para demonstran mendesak agar Pemerintah Daerah segera melakukan evaluasi terhadap sejumlah regulasi Perda yang mengatur PKL. Mereka juga menuntut pengelolaan yang lebih baik terhadap sentra Food Colony yang dianggap menjadi bangunan gagal, serta memberikan solusi yang adil bagi keberlangsungan usaha PKL.

Aksi yang dipimpin oleh Ketua BEM Pamekasan, Mahrus Sholeh sempat memicu terjadinya saling dorong dengan petugas keamanan. Mahrus menyampaikan bahwa banyak PKL yang merasa diabaikan dan terpinggirkan oleh kebijakan yang ada.

Namun, meski aksi demonstrasi berlangsung cukup panjang, tidak ada anggota DPRD Pamekasan yang menemui para demonstran. Dari 45 anggota DPRD yang seharusnya ada, tak satu pun yang hadir untuk memberikan respon terhadap tuntutan mahasiswa. Hal ini memicu rasa kekecewaan di kalangan peserta aksi, yang merasa suaranya tidak didengarkan oleh wakil rakyat mereka.

“Ini adalah bentuk ketidakpedulian yang sangat jelas dari anggota DPRD terhadap masalah yang sangat penting bagi masyarakat kecil, khususnya para PKL yang hidup dari usaha ini. Kami akan terus memperjuangkan hak mereka,” ujar Mahrus Ketua BEM Pamekasan dalam orasinya. (udi/mzm)

disclaimer

Pos terkait