Malang, SERU.co.id – Pemkot Malang akan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk menangani kerusakan Jembatan Glendang Pakem. Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Madyopuro dan Kelurahan Cemorokandang itu mengalami keretakan akibat banjir. Penanganan akan melibatkan koordinasi antara Pemkot Malang dan BBWS.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menyebut, banjir di Sungai Amprong menjadi penyebab utama keretakan jembatan. Derasnya aliran air memicu penurunan di sebagian sisi jembatan. Ia memastikan, pembenahan akan dilakukan secara bertahap.
“Kita akan intervensi melalui BTT Kota Malang untuk eksekusi di tahun anggaran 2025,” seru Iwan, Sabtu (4/1/2025).
Ia menjelaskan, langkah awal sudah dilakukan dengan koordinasi bersama BBWS dan DPUPR Kota Malang. Tujuannya, memastikan perbaikan berjalan sesuai rencana.
Menurut Iwan, BBWS memiliki peralatan dan keahlian khusus yang diperlukan untuk menangani aliran sungai. Sungai yang dalam dan lebar memerlukan alat seperti perahu khusus untuk pembersihan.
“Kita tidak bisa mengandalkan alat yang kita punya, keterbatasan tetap ada. BBWS punya alat dan tenaga yang siap,” imbuh Iwan.
Ia menilai, peran BBWS sangat penting dalam upaya pemulihan pasca-banjir. Dengan sinergi ini, Iwan berharap, proses perbaikan berjalan lebih efektif.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang, Kristiyan Bagus Muryanto menyatakan, pihaknya telah melakukan survei awal. Survei ini bertujuan mengetahui tingkat kerusakan jembatan secara rinci. Hasil survei akan menjadi dasar penyusunan Detail Engineering Design (DED).
“DED kita targetkan selesai Februari 2025. Ini akan membantu menentukan berapa kebutuhan anggaran,” ujar Bagus.
Observasi mendetail juga akan menentukan langkah teknis yang harus diambil. Bagus menjelaskan, kondisi lapangan menjadi faktor utama dalam menentukan skala perbaikan. Hingga kini, belum diputuskan apakah pembenahan akan dilakukan menyeluruh atau hanya sebagian.
“Semua tergantung hasil pengukuran di lapangan. Kami masih cek dan ukur semuanya,” tambahnya.
Selain itu, Pemkot Malang juga mempertimbangkan dampak sosial dari kerusakan jembatan ini. Sebagai penghubung utama dua kelurahan, jembatan memiliki peran vital bagi mobilitas warga. Perbaikan cepat diharapkan mengurangi gangguan pada aktivitas masyarakat.
Langkah Pemkot Malang menggandeng BBWS menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini secara komprehensif. Dengan sinergi antarinstansi, perbaikan Jembatan Glendang Pakem diharapkan dapat segera terealisasi. (ws12/rhd)