Kebakaran Hebat PT Anugerah Abadi Magelang, Nasib Industri Tekstil Kian Terpuruk

Kebakaran hebat pabrik garmen di Magelang ini membuat 2.700 karyawan terpaksa diliburkan. (ist) - Kebakaran Hebat PT Anugerah Abadi Magelang, Nasib Industri Tekstil Kian Terpuruk
Kebakaran hebat pabrik garmen di Magelang ini membuat 2.700 karyawan terpaksa diliburkan. (ist)

Magelang, SERU.co.id – Pabrik garmen PT Anugerah Abadi Magelang (AAM) dilanda kebakaran hebat, Minggu (8/12/2024). Kejadian ini menjadi pukulan telak dan kabar buruk bagi perusahaan yang mempekerjakan 2.700 orang tersebut. Seluruh karyawan diliburkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, sementara pihak perusahaan bersama kepolisian masih melakukan investigasi.

HRD PT AAM, Agus Maisur Alfian menyatakan, kebakaran meludeskan area produksi. Begitu juga ribuan karyawan yang terpaksa diliburkan.

Bacaan Lainnya

“Kita masih menghitung kerugian, termasuk bangunan, mesin, dan material. Barang jadi yang 100 persen diekspor ke Amerika juga terdampak,” seru Agus, Senin (9/12/2024).

Proses pemadaman yang memakan waktu lima jam sempat terkendala karena sulitnya akses air. Kepala UPT Damkar Magelang, Edi Priyanta mengungkapkan, bahan kain yang terbakar menyebabkan api cepat membesar.

“Kebakaran terjadi saat pabrik tak beroperasi. Api dapat dipadamkan setelah hampir lima jam. Sebanyak 16 unit mobil pemandam kebakaran didatangkan untuk memadamkan api,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Pj Bupati Sepyo Achanto memastikan akan memberikan dukungan penuh kepada PT AAM.

“Kita akan membantu semampu kewenangan yang ada untuk mendukung perusahaan bangkit kembali. Komunikasi antara perusahaan dan pekerja selama proses pemulihan berlangsung sangat penting,” kata Sepyo.

Sementara itu, Direktur Utama PT AAM, Lee Myung Ho, dengan optimis berjanji akan berupaya keras memulihkan operasi pabrik.

“Kami juga sedang mengurus asuransi untuk mempercepat langkah pemulihan,” ujarnya.

Di tengah upaya pemulihan, kebakaran ini dinilai memperburuk kondisi industri tekstil nasional. Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti krisis berkepanjangan di sektor ini.

“Bukan hanya PHK massal dan pailitnya raksasa seperti Sritex, tetapi juga serbuan produk China yang murah kian mencekik pelaku lokal. Kebakaran PT AAM juga menjadi tragedi besar yang menambah derita industri ini,” tegas Cucun.

Ia juga mengkritik pemerintah yang dinilai belum hadir untuk menyelamatkan industri tekstil dari keterpurukan. Menurutnya, tanpa intervensi serius, tak lama riwayat sektor tekstil dari hulu ke hilir akan tamat. (aan/mzm)

disclaimer

Pos terkait