Malang, SERU.co.id – Aksi Demonstrasi Aliansi Malang Bergerak: Menuntut Penegakan HAM dan Akhiri Ketidakadilan berlangsung Selasa (10/12/2024). Aksi ini menjadi momentum penting bagi rakyat Indonesia untuk kembali mengingat perjuangan penegakan HAM yang masih jauh dari harapan. Meskipun Indonesia telah meratifikasi berbagai instrumen hukum terkait HAM, pelanggaran-pelanggaran masih terjadi dan belum diselesaikan secara tuntas.
Koordinator Lapangan Aliansi Malang Bergerak, Yoga Saputra menyampaikan, meskipun Indonesia telah memasuki era reformasi, pelanggaran HAM tetap terjadi. Ia juga menambahkan, meskipun ada instrumen hukum yang mengatur hak asasi manusia, pelaksanaannya di lapangan masih sangat lemah.
“Kasus perampasan ruang hidup masyarakat di Wadas, kekerasan seksual, hingga tragedi Kanjuruhan menunjukkan, penegakan HAM di Indonesia masih jauh dari harapan,” seru Yoga, dalam orasinya.
Lebih lanjut, Yoga menyoroti ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat marginal yang semakin menderita akibat pelanggaran hak-hak mereka. Ia juga menekankan, meskipun negara telah memiliki regulasi, pelaksanaan hukum yang tegas dan adil belum terwujud.
“Pelanggaran HAM yang terus berlanjut tidak hanya merugikan korban, tetapi juga menambah penderitaan bagi masyarakat yang sudah termarginalkan,” jelasnya.
Aliansi Malang Bergerak mengkritik ketidakmampuan negara untuk menyelesaikan berbagai tragedi besar yang terjadi di Indonesia, seperti Tragedi Kanjuruhan. Ia menambahkan, penegakan hukum yang tuntas sangat penting untuk memberikan rasa keadilan bagi korban dan masyarakat.
“Kasus-kasus seperti ini seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah, namun kenyataannya pelaku belum juga diproses secara hukum,” kata Yoga.
Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Malang Bergerak juga menyuarakan beberapa tuntutan penting untuk negara. Mereka mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan Tragedi Kanjuruhan, yang telah menelan banyak korban jiwa.
“Kami meminta negara untuk bertanggung jawab dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil terhadap pelaku pelanggaran HAM berat,” tegas Yoga.
Selain itu, mereka juga menuntut reformasi dalam tubuh Polri dan TNI untuk memastikan aparat negara tidak lagi terlibat dalam pelanggaran HAM. Menurutnya, negara harus lebih memperhatikan perlindungan hak-hak masyarakat, terutama yang terdampak oleh kebijakan negara.
“Reformasi ini sangat penting agar aparat penegak hukum dapat menjalankan tugasnya tanpa tekanan atau penyalahgunaan kekuasaan,” kata Yoga.
Aliansi Malang Bergerak juga menyoroti isu ketenagakerjaan, khususnya perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang ketat agar pekerja Indonesia di luar negeri tidak terabaikan.
“Pemerintah harus memberikan perhatian lebih pada perlindungan hak-hak tenaga kerja Indonesia di luar negeri, agar mereka tidak menjadi korban eksploitasi,” ujar Yoga.
Tuntutan lain yang disuarakan adalah untuk menghentikan komersialisasi pendidikan di Indonesia, yang menurut mereka semakin membebani masyarakat. Aliansi ini juga menyerukan agar negara segera membentuk kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat untuk memenuhi hak-hak dasar mereka.
“Pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan tidak boleh dikomersialkan demi kepentingan tertentu,” kata Yoga.
Dalam aksi tersebut, Aliansi Malang Bergerak juga mendesak negara untuk lebih memperhatikan pemenuhan hak bagi kaum penyandang disabilitas. Ia berharap, pemerintah dapat segera mengambil langkah konkrit untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kaum penyandang disabilitas sering kali terabaikan, padahal mereka juga memiliki hak yang sama untuk hidup layak dan mendapatkan akses yang setara,” jelas Yoga.
Pada akhirnya, Aliansi Malang Bergerak menegaskan, semua tuntutan ini adalah bagian dari perjuangan untuk memastikan hak asasi manusia di Indonesia ditegakkan secara adil. Mereka berkomitmen, untuk terus bergerak hingga perubahan yang nyata tercapai.
“Kami akan terus mengawal tuntutan ini agar negara memenuhi tanggung jawabnya untuk melindungi hak asasi setiap warga negara,” tutup Yoga. (ws12/rhd)
View this post on Instagram