Tidak Habiskan Jatah Makan Bergizi, AM Pilih Membawa Pulang untuk Adik

Tidak Habiskan Jatah Makanan Bergizi, AM Pilih Membawa Pulang untuk Dimakan Bersama Sang Adik
Pihak kepolisian Polres Malang menanyakan alasan AM menangis.(foto: wul)

Malang, SERU.co.id – AM (13), seorang siswi kelas VI MTs Al Khalifah di Kelurahan Cempokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tak bisa menahan tangis ketika ditanya mengapa ia tidak menghabiskan makanan bergizi gratis yang dibagikan oleh Polres Malang. Ternyata, AM berencana membawa pulang makanan tersebut untuk dibagikan kepada adiknya di rumah.

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menjelaskan bahwa AM merasa terharu dan ingin membagikan makanan tersebut dengan adiknya. Saat diberi makan bergizi, AM hanya makan sebagian dari makanan itu dan menyisakan sebagian lagi, termasuk susu, untuk dibawa pulang.

Bacaan Lainnya

“Tadi saya melihat seorang siswi menangis saat menerima makan bergizi. Makanan itu juga tidak dihabiskan, hanya separuh. Sisanya akan diberikan kepada adiknya, termasuk susunya,” ujar Kholis saat dikonfirmasi oleh SERU.co.id, Rabu (4/12/2024) siang.

Baca juga: Sambut Milad ke-112, Muhammadiyah Jatim Sediakan Makan Bergizi Gratis untuk 112 Ribu Siswa

Kholis menyatakan dirinya tersentuh dengan sikap AM yang menunjukkan kepedulian dan ketulusan hati. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk adiknya di rumah. Sikap ini, menurutnya, menggambarkan kebaikan yang luar biasa dari AM yang tidak mementingkan diri sendiri.

“Kami sangat tersentuh dengan kondisi seperti ini. Inilah yang membuat saya datang ke MTs ini sebagai bagian dari simulasi, karena saya mendapat informasi bahwa sebagian murid di sini berasal dari keluarga dhuafa dan anak yatim. Ini bukan hanya tentang berbagi makanan, tapi juga tentang memahami situasi mereka,” tambah Kholis.

Sementara itu, guru pengawas ujian di MTs Al Khalifah, M Ageng Kemal, membenarkan cerita tersebut. AM memang sempat menangis karena teringat adiknya di rumah dan ingin membagi makanan yang diterimanya dengan adiknya.

“Anaknya itu sangat ingat pada adiknya yang di rumah. Tadi dia hanya makan nasinya, dan ketika ditanya kenapa tidak makan habis, dia menjawab karena ingin membagi makanan itu dengan adiknya. Akhirnya diberi tambahan,” ungkap Ageng.

Menurut Ageng, AM dikenal sebagai siswa yang cerdas, ramah, dan mudah bergaul dengan teman-temannya. Ia menilai bahwa mungkin AM ingin adiknya juga merasakan makanan yang enak, mengingat kondisi ekonomi keluarga mereka.

“Melihat kondisi ekonomi keluarganya, AM memang ingin berbagi. Dia anak yang ramah dan baik hati. Kalau ada yang enak, dia pasti ingin orang lain, terutama keluarganya, ikut merasakannya,” tambah Ageng. (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait