Sam Suma dan Mbak Sawa Karya M Eugine Rahmadani Juara Lomba Maskot Pilkada Kota Malang 2024

Sam Suma dan Mbak Sawa Karya M Eugine Rahmadani Juara Lomba Maskot Pilkada Kota Malang 2024
Penyerahan hadiah oleh pihak KPU Kota Malang kepada para pemenang lomba pembuatan jingle dan maskot Pilkada Kota Malang 2024. (foto wul)

Malang, SERU.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang melaksanakan penyerahan hadiah pada para pemenang Lomba Ciptakan Karya Maskot dan Jingle Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang tahun 2024, Sabtu (8/6/2024). Terpilih sebagai pemenang Maskot Sam Suma dan Mbak Sawa karya M Eugine Rahmadani.

Anggota Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Malang, Muhammad Toyib menuturkan, pembuatan jingle dan logo ini merupakan perintah dari KPU Pusat. Sehingga pihaknya mengemas dan menjaring potensi kreatif dengan mengadakan lomba.

Bacaan Lainnya

“Perintah KPU RI untuk dilakukan pembuatan jingle baik dengan mekanisme penunjukan maupun mekanisme lomba. Lha kita putuskan menggunakan mekanisme lomba. Karena dengan mekanisme lomba secara tidak langsung kita memberikan partisipasi kepada masyarakat luas untuk cipta jingle maupun maskot,” seru Toyib.

Toyib mengatakan, perlombaan tersebut cukup menyita antusias dari masyarakat. Total pendaftar lomba membuat logo sebanyak 67 peserta, sedangkan membuat jingle ada 24 orang.

“Jadi kualifikasinya terkait dengan jingle itu ada tingkat orisinalitas, terus kearifan lokal, lokalitas. Kemudian terkait kualitas audio, terus terkait kesesuaian lirik dengan tema pilkada. Sedangkan tema pilkada kita adalah Kota Malang integrasi dan harmoni,” ungkapnya.

Baca juga: Tanggapi Sejumlah Isu, Sutiaji: Semua Bisa Berubah di Detik-detik Terakhir

Untuk menentukan para pemenang dengan hasil yang sangat bagus, KPU Kota Malang juga turut melibatkan sejumlah juri. Seperti para pakar akademis sosiolog, budayawan, asosiasi konten kreatif dan tokoh masyarakat.

“Penjuriannya berjalan dua minggu. Tapi tidak setiap hari, kita ada jadwal selama dua minggu,” bebernya.

Selain mendapatkan hadiah biaya pembinaan, hasil karya logo maupun jingle yang menjadi juara satu akan digunakan sebagai maskot perayaan Pilkada 2024 ini.

Baca juga: Target N1, Gerindra Survei Elektabilitas 28 Nama Jelang Pilkada Kota Malang

Sementara itu, Pemenang Juara 1 Lomba Jingle KPU Kota Malang, Galih Zakaria mengaku, pengambilan tema jingle tersebut terinspirasi dari kultur warga Kota Malang. Yang mana menurutnya, Kota Malang ini lebih modern.

“Konsep ini karena saya melihat Kota Malang dan saya kan rumahnya Kabupaten, cuma beberapa kali saya ke Kota Malang dan di Kota Malang itu menurut saya berbeda dengan di Kabupaten Malang budayanya. Disini lebih modern, makanya saya masukkan unsur elektroniknya ala ala kekinian. Cuma tetap saya masukkan tradisional yang menggambarkan Kota Malang,” ungkapnya.

Baca juga: Desk Pilkada DPC PDIP Kota Malang Diserbu Pendaftar Cakada

Pria yang berprofesi sebagai guru seni di salah satu SMA di Kabupaten Malang itu mengaku, proses pembuatan jingle tersebut paling tidak membutuhkan waktu selama 3 hari dengan melibatkan empat orang.

“Total pengerjaannya selama tiga hari, awal itu pembentukan konsep sampai kita produksinya, terus take vokal,” ungkapnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Pemenang Juara 1 Maskot KPU Kota Malang, M Eugine Rahmadani menyebut, logo yang terinspirasi dua tokoh topeng Malangan ini menggambarkan sebuah bentuk integritas dan harmonis. Seperti tema lomba yang diciptakan oleh KPU Kota Malang.

“Saya ingin mengambil dari dua kata tersebut untuk implementasikan ke dalam dua maskot. Nah maskotnya jadinya yang pertama Sam Suma dan Mbak Sawa. Yang samsuma artinya suara malang yang mbak sawa artinya salam sejiwa. Jadi dua maskot ini memiliki arti berbeda tetapi ada keterkaitannya,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, Sam Suma ini memiliki makna suara Malang ke arah arah suara demokrasi, seperti integritas, sinergitas. Sedangkan untuk karakter Mbak Sawa lebih ke ikatan sosial masyarakat Kota Malang.

“Untuk karakternya yang maskot Sam Suma lebih ke arah tegas sama jujur, kalau mbak sawa lebih ke baik hati. Makanya kita fokuskan Sam sumaSitu lebih tegas dan jujur ke arah demokrasinya untuk mbak Sawa kita arahnya ke arah sosial itu aja,” ungkapnya.

Dirinya menyebut, logo Sam Suma digambarkan dengan topeng Panji dan Mbak Sawa adalah topeng Sekartaji.(wul/ono)

disclaimer

Pos terkait