Jember, SERU.co.id – Seekor buaya muara berjenis Crocodylus Porosus tiba-tiba muncul di perairan Sungai Santer, Kecamatan Kencong pada Selasa (28/05/2024) siang. Kemunculan buaya itu sempat mengagetkan warga sekitar bahkan hingga viral di beberapa platform media sosial.
Koordinator PU Bina Marga Sumber Daya Air wilayah Kencong, Umar Basar mengatakan, pihaknya langsung mengambil tindakan sigap saat mendengar laporan kemunculan buaya tersebut dengan melapor ke pihak PU Bina Marga Provinsi.
“Kami akan melaporkan hal tersebut kepada pihak PU Bina Marga Sumber Daya Air di tingkat Provinsi, karena aliran sungai tersebut masuk dalam kawasan yang ditangani oleh Provinsi,” serunya saat wawancara bersama wartawan.
Umar menjelaskan, pihaknya hingga kini belum melakukan evakuasi terhadap buaya tersebut karena keterbatasan alat yang dimiliki dan risiko munculnya buaya lain yang lebih besar. Bahkan, ia memprediksi tidak hanya satu ekor buaya saja yang ada di aliran sungai tersebut.
“Sekarang masih belum dievakuasi, alat kami terbatas dan ada beberapa faktor risiko lain. Untuk itu, kami berharap agar nantinya tidak ada korban luka maupun jiwa yang diakibatkan serangan buaya. Kalau yang kami tahu, tidak hanya satu ekor saja, apalagi ini jenis buaya muara dan setiap hari banyak pencari rumput dikawasan aliran sungai santer yang mengarah ke laut tersebut,” katanya.
Dirinya memperkirakan, buaya muara tersebut diperkirakan memiliki panjang 1 meter lebih dan bobot sekitar 30 kilogram.
“Ya panjangnya sekitar 1 meteran dan kalau bobot mungkin 30 kilogram. Masih agak kecil, tapi yang kami takutkan bakal ada indukannya yang lebih besar lagi,” jelas Umar.
Tak hanya itu saja, kata Umar melanjutkan, pihak PU Bina Marga Sumber Daya Air setempat juga meminta agar pihak BKSDA juga lekas turun tangan, karena sudah setahun buaya itu hidup liar di aliran sungai tersebut dan membahayakan masyarakat.
“Kami berharap buaya itu bisa lekas ditangkap, karena ini berbahaya bagi warga sekitar. Upaya kami saat ini yaitu, menjaga dan mengedukasi warga sekitar agar tidak mendekat ke aliran sungai yang mulai dangkal karena curah hujan mulai menurun,” jelasnya.
Pasalnya, ujar Umar melanjutkan, setiap hari terdapat masyarakat pencari rumput di bantaran sungai dan seringkali melakukan aktivitasnya di aliran sungai sepanjang 30 kilometer tersebut.
“Bahaya apabila masyarakat mendekat, maka dari itu kami meminta agar masyarakat setempat tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar sungai tersebut,” tutup Umar.
Sementara itu, Indra yang merupakan Juru Air wilayah Pantai Paseban Kencong mengatakan, dirinya melihat kurang lebih sebanyak empat kali kemunculan buaya yang berukuran 1 meter tersebut. Ia menduga, buaya itu sedang mencari makan.
“Saya pas kebetulan lagi mantau debit air yang memang pekerjaan rutin saya, pas saya lihat ke arah timur kok ada yang aneh di sungai saya amati ternyata buaya mas. Saya bersama warga sudah beberapa kali memang mendapat laporan adanya kemunculan buaya muara tersebut,” ucapnya.
Indra juga menambahkan, jika ada seekor buaya yang muncul, jumlahnya tidak hanya satu ekor saja, melainkan terdapat yang lainnya juga.
“Pasti ada yang besar juga, dan saya petugas di area sungai ini juga was was karena sampai saat ini buaya muara yang terbilang ganas tidak lekas ada tindakan dari dinas BKSDA,” pungkasnya.
Perlu diketahui, kemunculan buaya tersebut sempat viral di media sosial usai masyarakat sekitar merekamnya dalam bentuk video berdurasi 42 detik dan dibagikan hingga puluhan kali. (amb/mzm)