Malang, SERU.co.id – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang siapkan delapan desa wisata untuk mendongkrak pariwisata. Rencananya, Disparbud Kabupaten Malang akan menggandeng perguruan tinggi dan biro travel. Lima desa juga akan dipilih untuk dikirim mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto mengatakan, total ada 378 desa di Kabupaten Malang. Sementara untuk desa wisata seluruhnya ada 83 desa. Namun, Pemkab Malang baru hanya memilih delapan desa wisata.
“Sebanyak delapan desa mendapatkan pendampingan untuk mengikuti ADWI 2024. Sudah mulai persiapan sejak Januari 2024. Sejauh ini pendampingan sudah dilakukan perguruan tinggi tetapi untuk travel belum,” seru Purwoto.
Diketahui, kedelapan desa wisata tersebut, yaitu Desa Gubuklakah, Wringinanom dan Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo. Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo, Desa Madiredo Kecamatan Pujon dan Desa Sukolilo Kecamatan Wajak. Kemudian Desa Toyomarto Kecamatan Singosari dan Desa Bangelan Kecamatan Wonosari.
“Kami diminta Juragan 99 Foundation menunjuk desa wisata mana yang perlu didampingi dan sepertinya Desa Toyomarto. Di sana banyak keunikan dan sangat potensial, ada candi Sumberawan, pusat kerajinan sandal, cobek, batik, kopi, kebun teh Wonosari dan bukit Buduk asu. Jadi nanti akan didesain wisatawan mengunjungi Toyomarto menaiki Jeep terbuka,” terangnya.
Lebih lanjut, Purwoto mengungkapkan, ada banyak bentuk kerja sama dengan Juragan 99 Foundation. Mulai dari pendampingan, penataan hingga promosinya. Harapannya desa wisata yang sepi bisa naik kelas dan banyak dikunjungi wisatawan.
“Kebetulan pihak Juragan 99 Foundation ingin mengabdi dengan yang sesuai passion-nya. Sehingga FGD nanti harus bisa mengupayakan Desa Toyomarto naik kelas sampai menjadi desa wisata mandiri,” ungkap Purwoto.
Kedelapan desa wisata tersebut diminta ambil bagian pada ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia). Namun, Kementerian Pariwisata meminta Disparbud Kabupaten Malang menunjuk lima desa terbaik untuk dikirim.
“Tapi pilihan tersebut belum tentu dari kedelapan desa itu juga. Nanti kami masih melihat perkembangan desa wisata lainnya. Kalau ada lebih baik dari kedelapan desa yang sudah dipilih maka bisa jadi mewakili Kabupaten Malang,” pungkasnya. (afi/mzm)