Tak Kenal Maka Taaruf Goes To Campus UMM, Novel Edukasi yang Diangkat Film

Tak Kenal Maka Taaruf Goes To Campus UMM, Novel Edukasi yang Diangkat Film
Penulis Novel Mim Yudiarto bersama Pemateri dalam Diskusi Novel Tak Kenal Maka Taaruf (foto: ws9)

Malang, SERU.co.id – Tak Kenal Maka Taaruf Goes To Campus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Novel edukasi yang akan diangkat menjadi film, bentuk edukasi terhadap arus peradaban yang perlu dibalut dengan norma. Acara berlangsung di Aula Biro Administrasi Umum (BAU) UMM, Rabu (28/2/2024).

Penulis Buku Tak Kenal Maka Taaruf, Mim Yudiarto menyampaikan, target dari novel tersebut nantinya akan diangkat menjadi film oleh Fajar Bustomi.

Bacaan Lainnya

“Insyaallah, Agustus atau September sudah bisa edar di bioskop,” seru Mim.

Mim menegaskan, peradaban yang terlalu kencang harus di-barier dengan norma-norma. Baik norma Timur ataupun norma agama.

“Latarbelakangnya dari Mas Fajar Bustomi, minta supaya dibuatkan sebuah novel yang bisa di-filmkan. Yang targetnya, anak-anak muda dan ini bisa memiliki nilai edukasi,” tegas Mim.

Tak Kenal Maka Taaruf Goes To Campus UMM, Novel Edukasi yang Diangkat Film
Tak Kenal Maka Taaruf Goes To Campus UMM (foto:ws9)

Sebenarnya, novel tersebut berdasarkan tantangan Fajar Bustomi, untuk menulis novel romansa yang berbau religius.

“Alhamdulillah, selesai dalam 8 hari,” kata Mim.

Ketua Panitia, Faidzin mengungkapkan, kegiatan ini adalah bentuk apresiasi terhadap karya-karya sastra yang ada saat ini dan memiliki nilai edukasi.

Baca juga: Masih Kelas 7 SMP, Aaliyah Sudah Terbitkan Empat Antologi Cerpen

“Jadi, yang rentan hari ini kita banyak berjuta karangan tetapi banyak juga yang tidak menyampaikan sisi edukasi. Tak Kenal Maka Taaruf ini menjadi jawaban bagaimana segmentasi positif cara berpacaran kawula muda dari segi historikalnya,” ungkap Faidzin.

Sehingga, kaula muda dapat mengambil sisi terbaik bagaimana sebenarnya menjalin hubungan tersebut secara positif. Dalam aspek kerangka emosional ataupun yang lainnya.

Baca juga: Tingkatkan Minat Menulis, HMI se-UMM Gelar Peluncuran dan Bedah Buku

“Jadi, teman-teman kita sajikan novel Tak Kenal Maka Taaruf ini sebentar lagi akan diangkat ke layar lebar. Sehingga, nilai edukasi ini menjadi penting bahwa konsepsi pra nikah juga bisa diambil dari nilai edukasi novel ini,” terang Faidzin.

Faidzin menuturkan, novel tersebut berdasar konsepsi pacaran yang selama ini negatif. Yang hanya sebatas bersenang-senang, berjalan-jalan, berduaan dan belum tentu mengarah ke jenjang pernikahan.

“Implikasinya, selain memberikan apresiasi pada karya sastra, novel khususnya. Juga dapat mengambil nilai-nilai edukasi dari beberapa karangan novelis yang ada di Indonesia. Jadi, mereka tidak hanya menikmati bacaan tersebut, tapi mengambil aspek edukasi yang dialami,” tutur Faidzin.

Baca juga: Mbordir Perempuan, Antarkan Nurul Hidayati Lulus Ujian Terbuka Doktor Seni ISI Surakarta

Acara diikuti dari lintas prodi UMM dan beberapa peserta yang datang secara suka rela.

“Karena, memang pendaftarannya ruang lingkup pada mahasiswa UMM dari semua prodi. Jumlah peserta 400 kurang lebih, dengan kapasitas tempat (gedung) 450 an,” kata Faidzin.

Faidzin mengatakan, novel tersebut salah satu bentuk kampanye, seperti yang disampaikan Mim. Menganalogikan, kata pepatah Tak Kenal Maka Tak Sayang menjadi Tak Kenal Maka Taaruf.

“Konotasinya, bagaimana hubungan yang nantinya ke jenjang pernikahan dengan pengenalan anak muda yang benar-benar larut dengan komitmen,” tandas Faidzin.

Terakhir, edukasi yang ingin diberikan, terkait bagaimana jenjang hubungan tersebut kearah positif menjadi suami-istri. Dan, hubungan yang dilakukan tidak mengarah pada hal yang tidak diinginkan atau pergaulan bebas. (ws9/rhd)

 

 

disclaimer

Pos terkait