LAMONGAN, SERU – Hari laut nasional Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) Lamongan adakan forum kajian/diskusi tentang persoalan maritim (Ngaji Maritim), bebaskan laut Lamongan dari sampah plastik bertempat di sanggar Rumah Budaya Pantura Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Senin (8/6).
Ngaji Maritim yang di hadiri dari berbagai unsur lembaga organisasi masyarakat di Lamongan salah satunya dari unsur Rukun Nelayan Kemantren, Karang Tatuna, komunitas Beritae Wong Lamongan (BWL), Ansor, Komunitas seniman dan budayawan Pantura, pemerhati lingkungan dan semua jajaran pengurus dan anggota dari BKNU Lamongan, dengan mendatangkan narasumber dari Dinas Perikanan Lamongan Drs. MS HERU WIDI, MM., Dewan Pendidikan Lamongan, Fatur Rohman Sueb, MM., dan juga Billy Aries Direktur Climate Institut Jakarta.
Imam Syafi’i ketua BKNU Lamongan Mengatakan “Melihat kecenderungan masyarakat pesisir membuang sampah dilaut sudah akut, dibeberapa titik bibir pantai utara Lamongan sampah menumpuk dibibir pantai dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan pantai di pesisir utara. Belum adanya sinergitas antar pemangku kebijakan akan pengendalian sampah plastik dipesisir utara lamongan,” tuturnya.

“Perlu adanya kerjasama semua pihak dalam menyelesaikan persoalan sampah dipesisir utara Lamongan, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, pemerintah Desa, Kecamatan, dan Kabupaten. Kerjasama dan penyadaran personal akan sangat berpengaruh dalam merubah kebiasaan masyarakat yang membuang sampah dipantai maupun disungai. Diperlukan juga kebijakan yg tegas dr para pemangku kebijakan juga dalam mengolah sampah dipesisir, serta transparansi tentang rencana tata ruang wilayah pesisir, agar reklamasi bisa diatur,” tambahnya.
Heru Widi Kepala Dinas Perikanan Lamongan pada diskusi ini juga mendorong masyarakat nelayan khususnya untuk terus menjaga kebersihan pantai/ laut pesisir, dengan berbagai program dengan Semboyan “Perikanan Jaya Lamongan Sejahtera” hal ini sudah diupayakan beberapa tahun dan perlu sinergitas berbagai pihak, mulai dari masyarakat sampai pemerintah daerah. Juga mendorong masyarakat untuk selalu bersih-bersih pantai.
“Sektor perikanan juga menyumbang kurang lebih 48% pada APBD kab. Lamongan. Kadis juga mendorong agar sektor pengolahan hasil laut terus ditingkatkan, agar bisa menopang perekonomian masyarakat pesisir,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Dewan Pendidikan Lamongan, Fatur Rohman Sueb, MM., akan mendorong lembaga pendidikan dan pesantren diwilayah pantura lamongan untuk terus mengkampanyekan peduli lingkungan laut dan pesisir, mulai tingkat SD Sampai Perguruan Tinggi, akan bahaya sampah plastik bagi biota laut dan lingkungan. Serta mendorong agar lembaga dan ormas pemerhati lingkungan untuk terus mengkampanyekan juga. Mensinergikan antara pesantren dan masyarakat dlm menjaga kebersihan pantai dipesisir utara lamongan.
“Perlu adanya pelatihan khusus dalam penanganan sampah plastik, sehingga sampah punya nilai ekonomis juga menarik bagi masyarakat untuk mengelola sampah mulai dari lingkungan terkecil dimasyarakat. Juga dibutuhkan alat pengolah sampah plastik dalam proses pengendalian masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, khususnya dipantai/laut.” Tegas Billy Aries Direktur Institut Jakarta
KH. bi’in Abdussalam wakil rois syuriah PCNU Lamongan juga menanggapi dalam diskusi Ngaji Maritim kali ini “tanggung jawab laut itu tanggung jawab setiap individu masyarakat, sebagai kholifah dibumi, agar menjaga alam sekitarnya. Sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk menjaga kebersihan laut”. Pungkasnya. (Sc/Fiq)