Diskusi Publik Buku Spektrum Stadion Gajayana, Bakal Terbit 1.000 Halaman

Diskusi Publik Buku Spektrum Stadion Gajayana, Bakal Terbit 1.000 Halaman
Diskusi Publik Spektrum Kota Malang edisi khusus Satu Abad Stadion Gajayana. (ws9)

Wes menuturkan, buku ini merupakan edisi lanjutan dari spektrum sebelumnya yang dibiayai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

“Sebelumnya, ada juga buku spektrum yang dibiayai oleh Pemkot Malang, ada seniman sketsa tentang Candi Badut pada saat itu. Sudah terbit dan disebarkan,” tutur arek kelahiran Mojokerto ini.

Bacaan Lainnya

Dalam buku tersebut, Wes meminta peran serta setiap orang, baik warga Kota Malang maupun mahasiswa. Agar turut serta menulis dan menuangkan pikiran serta ceritanya yang berkaitan dengan Stadion Gajayana.

“Harapannya, Spektrum Stadion Gajayana ini dapat gotong royong dan ditulis oleh siapapun, bukan hanya warga Kota Malang. Tapi juga mahasiswa yang punya kisah-kisah terkait Stadion Gajayana,” ungkap Wes.

Baca juga: Gubernur Apresiasi SMAN Taruna Nala Malang Raih Peminat Tertinggi se-Taruna Jatim

Setiap penulis mendapatkan, kapasitas minimal 2 halaman dan maksimal 20 halaman. Sudah termasuk teks dan foto yang dimuat dalam buku Spektrum Stadion Gajayana.

“Satu orang minimal 2 halaman dan maksimal 20 halaman. Itu sudah termasuk foto dan tulisan,” ucapnya.

Wes menambahkan, terkait awal mula hadirnya gerakan manasik haji yang ada di Indonesia diawali di Stadion Gajayana. Hal ini menunjukkan, Stadion Gajayana memiliki banyak sejarah menarik didalamnya.

Baca juga: PK IPNU IPPNU UIN Maliki Malang Ajak Generasi Muda Lewat Pengabdian Sosial ke Subang

“Saya baru tahu kalau manasik haji di Indonesia itu, dimulai dari Stadion Gajayana dan Mas Bison punya fotonya. Hal ini menunjukkan, betapa luar biasanya Stadion Gajayana,” imbuh Wes, mengutip pernyataan Bison.

Selanjutnya, banyak kisah-kisah gelap yang tersembunyi di Stadion Gajayana. Sam Wes mengatakan, terdapat kisah dari penulis dan sebagai saksi mata hadirnya bibit prostitusi di Stadion Gajayana.

Baca juga: UIN Ajak Civitas Akademika Tingkatkan Kualitas Lembaga Pendidikan dengan Kesadaran Spiritual

“Pak Bambang pernah bercerita kepada saya banyak juga sisi gelap Stadion Gajayana, seperti bibit-bibit prostitusi,” kata Sam Wes.

Terakhir, Wes menuturkan, Stadion Gajayana juga menjadi sejarah petinju terkenal di masanya, yaitu Thomas Americo.

“Mengenal Stadion Gajayana juga tidak terlepas dari masa keemasan Petinju Thomas Americo,” tutupnya. (ws9/rhd)

disclaimer

Pos terkait