• Mahasiswa Bidikmisi dan PPA IBU sumbangkan beasiswa, bantu rekan mahasiswa terdampak Covid-19
Malang, SERU.co.id – Sebagai bentuk semangat kepedulian, IKIP Budi Utomo (IBU) memberikan kesempatan bagi lulusan SMA/MA/SMK untuk bisa berkuliah di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IBU menawarkan kemasan paket PMB yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa baru (camaba) yang ingin mendaftar kuliah di IBU. Paket tersebut adalah Paket Tanggal Cantik (20/2/2020), Paket Ramadan dan Paket Lebaran.
Paket tanggal cantik (20/2/2020), IBU memberikan pembebasan sumbangan pembangunan. Sementara Paket Ramadan adalah paket pendaftaran dengan nilai Rp. 0 untuk semua pembiayaan di awal. Dimana hanya berlaku pada saat mendaftar di bulan Ramadan saja. “Keunggulannya, semua pembayaran awal dapat dilakukan setelah masuk kuliah, tepatnya mulai semester II (dua). Pembayaran ini meliputi sumbangan awal pembangunan, herregistrasi dan semester, semua dapat dibayar mulai semester dua,” terang Ketua PMB 2020, Yulianto Dwi Saputro, MSc, kepada SERU.co.id.

Sementara Paket Lebaran, lanjut Yulianto, hampir sama dengan paket Ramadan, namun kelebihannya ada cash back 10% dari sumbangan pembangunan. Dimana paket Lebaran sudah dibuka pada akhir Ramadan hingga akhir bulan Syawal 1441 Hijriah. “Camaba akan menerima cash back 10%, jika sumbangan pembangunan tersebut langsung dilunasi di semester dua nanti. Inti dari Paket Lebaran adalah lanjutan dari paket Ramadan, sesuai waktu pendaftaran dan daftar ulangnya,” imbuh Yulianto.
Menurut Yulianto, IBU sengaja tidak menerapkan pendaftaran maba metode gelombang. Lantaran cara tersebut dianggap kuno. Sementara konsep paket Ramadan dan paket Lebaran, sangat relevan dengan situasi yang terjadi saat ini. Secara prosentase, sekitar 30 persen dari 1.200 pendaftar masuk melalui jalur Paket Ramadan, dengan dominasi camaba asal Malang Raya dan Probolinggo. “Ini sebagai bukti bahwa IBU juga memperhatikan kondisi camaba dalam kondisi ekonomi lemah, terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini. Sebab misi IBU, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang berhak diraih siapapun dan dari manapun,” beber Yulianto.

Senada, Rektor IBU, Dr Nurcholis Sunuyeko, MSi mengatakan, paket-paket ini pada dasarnya untuk membantu saudara-saudara kita di luar sana yang ingin kuliah, namun masih terkendala biaya. Dengan kemudahan tersebut, pengajaran Ke-BudiUtama-an yang mengandung 5 nilai perekat, yaitu Ke-Indonesiaan, Kemanfaatan, Kepedulian, Kepatuhan dan Kepatutan, dapat teraplikasikan sejak awal camaba mengenal IKIP Budi Utomo.
“Kita merasakan sendiri bagaimana kondisi perekonomian kita di tengah-tengah pandemi seperti ini. Jadi saya instruksikan kepada panitia PMB untuk memberi kelonggaran dan kesempatan seluas-luasnya, agar camaba yang benar-benar ingin kuliah dapat mengenyam bangku kuliah tanpa harus menunggu tahun depan,” seru Nurcholis.
Dalam kesempatan tersebut, IBU masih melanjutkan misi sosial, dengan terus menggalang kegiatan sosial, mulai dari pengadaan hand sanitizer, pembagian sembako hingga pemasangan WiFi bagi masyarakat umum dan segenap sivitas akademika IBU. Kegiatan sosial ini mendapatkan respon yang baik dan mengundang banyak simpati dari masyarakat, khususnya para alumni IBU yang turut mengambil bagian atas wabah ini beberapa pekan lalu.

Merasa terketuk karena para alumni turut peduli, mahasiswa aktif pun termotivasi simpati atas apa yang dialami rekan-rekannya. Para mahasiswa ini merupakan gabungan 396 mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi dan 234 penerima beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik), yang rela patungan minimal Rp 100.000.
“Inisiatif ini muncul sebagai bentuk kepedulian kami dengan menggalang dana bersama. Sementara terkumpul Rp 9 jutaan, harapannya terus bertambah. Kami donasikan melalui Satgas Covid-19 IBU, untuk disalurkan dan diwujudkan kepada mahasiswa yang membutuhkan dalam berbagai hal, salah satunya adalah pengadaan sembako, wifi gratis, dan lainnya,” jelas Yanwar Setiyo Putra, mahasiswa prodi PJKR angkatan 2017, mewakili rekan-rekannya. (rhd)