Batu, SERU.co.id – Pelaku wisata di Kota Batu terus mengembangkan berbagai paket wisata yang ditawarkan kepada publik. Terbaru, wisata bertajuk History of Batu, gagasan para “tour guide” yang tergabung dalam himpunan pramuwisata Indonesia (HPI) Batu dan Batu Guide Community (BGC).
Ketua Dewan Penasehat DPC HPI Kota Batu, Ilham Adilia mengatakan, History of Batu (HOB) adalah sebuah paket wisata yang mengajak tamu untuk lebih mengenal seputar sejarah, budaya, dan potensi “Hidden Gems” yang ada di desa-desa. Dengan menggunakan armada khusus Pariwisata, tamu dapat dengan leluasa menikmati panorama alam Kota Batu dan singgah di berbagai tempat bernuansa pedesaan yang menarik. Selain tempat-tempat bersejarah peninggalan zaman kolonial, juga beberapa peninggalan era kerajaan yang ada sebelum dikenalnya nama kota Batu.
“Batu punya banyak peninggalan sejarah zaman kerajaan dan peninggalan zaman kolonial yang belum banyak dieksplor,” serunya.
Baca juga: Puluhan Rumah De Cluster Nirwana Tergenang, Wali Kota Periksa Penyebab Banjir
Untuk mempermudah wisatawan memilih paket yang akan diambil, pihaknya telah membagi paket wisata HOB ini kedalam 4 (empat) cluster obyek kunjungan berdasarkan pembagian wilayah Batu. Yakni Cluster Batu Barat, Batu Utara, Batu Timur dan Batu selatan. Keberangkatan awal dari Hotel Aston Inn dan akan finish ditempat yang sama.
“Kebetulan saat ini Aston Inn menginisiasi untuk membuatkan information booth khusus untuk paket HOB ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Uyak, sapaannya menyebutkan, untuk cluster Batu barat, destinasi yang dikunjungi adalah Gradia, Omah Kitir, Gereja Katolik Gembala baik, Hotel Kartika sampai ke Candi Songgoriti. Dilanjutkan ke kawasan Desa Sumberejo, Alun-alun Kota Batu, lalu kembali ke Hotel Aston Inn. Peserta akan berhenti sejenak di beberapa titik untuk mendengarkan penjelasan dari pramuwisata.
“Untuk cluster selatan, tamu akan diajak berkunjung ke Jatim Park 1, Kampung Kawatan, Jatimpark 2, Tlekung Stom, Punden Sangguran, Patung Budha tidur, Beji Ngemplak dan Dusun Poh Kopek,” urainya.
Untuk pilihan cluster yang ke-3 (tiga) sisi Utara, ilham menerangkan, peserta akan dibawa menuju Jalan Sultan Agung, Taman Bondas, Kampung Ekologi temas sampai GOR Ganesha. Dilanjutkan ke Kampung Stroberi Pandanrejo, Sumber air Telogo Towo, Sendratari Arjuna Wiwaha dan Alun-alun Kota Batu. Dan untuk pilihan cluster yang ke-4, peserta akan dibawa ke sejarah Makam Dinger, apel Selecta, balai desa Tulungrejo, makam Mbah batu.
“Di cluster ini peserta bisa berwisata petik jambu kristal, lalu ke arah Bendo, alun-alun Kota Batu dan kembali lagi ke tempat pemberangkatan. Tidak hanya di beberapa destinasi yang akan dikunjungi, tapi juga sepanjang perjalanan yang akan dilewati,” imbuhnya.
Ilham berharap, HOB mampu menjadi pilihan alternatif berwisata di Kota Batu. Sebab, HOB mengangkat ciri khas kearifan lokal serta mengangkat sejarah Kota Batu menjadi sebuah hal yang akan selalu dikenang. Wisata ini juga diharapkan memberikan kesan tersendiri meskipun perjalanannya relatif singkat namun berkesan.
“Wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat dalam sebuah perjalanan wisata yang singkat namun tak biasa,” pungkasnya. (dik/mzm)