Malang, SERU.co.id – Seiring meningkatnya penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia dan anjuran pemerintah untuk belajar di rumah saja, maka Rektor ITN Malang mengeluarkan SE terbaru, Kamis (26/3/2020). SE tersebut berlaku selama masa darurat pandemi Covid-19, mengenai perpanjangan proses pembelajaran daring sampai berakhirnya semester genap 2019/2020.
“Mahasiswa ITN Malang berlanjut kuliah online dari rumah (kos) masing-masing sampai akhir semester genap 2019/2020. Jadi, tidak ada libur kuliah. Mahasiswa harus rajin komunikasi dengan dosen, dan selalu ikuti perkembangan (materi kuliah dan kampus),” ungkap Rektor ITN Dr Ir Kustamar, MT.
Menurut ahli pengairan ini, online learning tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi. Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) menjadi standar online learning ITN Malang dan ditunjang dengan aplikasi lain, seperti Zoom, email, WA dan lain sebagainya. “Pada dasarnya secara bertahap semua mengarah ke SPADA, dimana bahan ajar sudah kami cantumkan linknya. Jadi mahasiswa tidak perlu ribet lagi. Tergantung kesepakatan dosen dan mahasiswa mau memakai apa. Yang paling familiar bagi mayoritas orang ya WA untuk diskusi,” imbuh rektor.
Menurut Kustamar, untuk praktek bisa memakai data-data lama, sedangkan kompetensi keterampilan dilaksanakan saat kondisi sudah kondusif. Untuk menunjang pembelajaran, platform online yang bisa diakses mahasiswa adalah fasilitas perpustakaan. Fasilitas akses yang disedikan ialah e-print dan koleksi karya dosen dalam repository.
Institusi juga melarang kegiatan mahasiswa yang berpotensi mengumpulkan massa/kerumunan, seperti seminar, workshop, kuliah tamu, inagurasi, dan kegiatan organisasi mahasiswa, baik himpunan maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Menyikapi mahasiswa semester akhir yang akan dan sedang menempuh skripsi, Kustamar menyarankan mahasiswa untuk menggunakan data skunder. Ini untuk membantu mahasiswa dalam penyusunan skripsi, mengingat terbatasnya waktu dan kesempatan untuk keluar rumah serta bertemu dosen pembimbing. “Materi (skripsi) disarankan dapat menggunakan data sekunder. Seperti topik, optimasi desain, studi literatur, dan lain-lain. Nanti untuk bimbingan bisa lewat WA, ujian dan seminar bisa memakai aplikasi yang bisa untuk teleconference,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Aladin Eko Purkuncoro, ST., MT Kepala Prodi Sarjana Terapan (D-4), Teknik Mesin Industri langsung menerapkan SPADA dalam kuliah daring. Sedangkan untuk prakteknya sementara diganti dengan kegiatan yang bersifat psikomotorik sesuai matakuliah. “Sejauh ini sangat bagus (kuliah daring). Kami bisa saling berkomunikasi dengan mahasiswa sehingga materi kuliah tetap tersampaikan. Meskipun kendalanya ada yang tidak bisa ikut (kuliah daring) dengan alasan kuota,” kata Aladin. (rhd)