Membanggakan, Mahasiswa ITN Malang Awarding Rp140 Juta dan Raih Top 10 Teams Incubation Project Bangkit

Membanggakan, Mahasiswa ITN Malang Awarding Rp140 Juta dan Raih Top 10 Teams Incubation Project Bangkit
Maqila (paling kiri) saat menerima awarding di Kantor Google Indonesia Jakarta. (foto:ist)

Malang, SERU.co.id – Tiga mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) meraih Top 10 Teams Incubation Project Bangkit Academy 2023 Batch 2. Ketiga mahasiswa Teknik Informatika S-1 itu mendapatkan pendanaan sebanyak Rp140 juta lewat projek Adoptify. Adoptify merupakan aplikasi adopsi anjing dan kucing terlantar dengan tiga fitur MVP.

Perwakilan Tim Adoptify, Maqila Sulaiman Abu Zakaria mengatakan, aplikasi Adoptify akan di launching di Kota Malang pada Juli 2024. Saat ini, development Adoptify memasuki 90 persen.

Bacaan Lainnya

“Jadi Adoptify merupakan aplikasi adopsi anjing dan kucing terlantar. Kami bekerja sama dengan para foster dengan lingkup area Jabodetabek dan Malang. Dalam proyek ini kami diminta membuat startup,” seru Maqila antusias, Jumat (21/06/2024).

Membanggakan, Mahasiswa ITN Malang Awarding Rp140 Juta dan Raih Top 10 Teams Incubation Project Bangkit
Tim Adoptify berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp140 juta.(foto: ist)

Lebih lanjut, Maqila menjelaskan, agendanya 6 bulan masa inkubasi pengembangan dan 6 bulan sustain kerja. Setelahnya harus punya badan hukum setelah inkubasi selesai.

“Intinya 140 juta untuk membangun startup. Kalau butuh penunjang seperti peralatan, laptop dan lain-lain bisa mengajukan,” kata Maqila saat ditemui di Kampus 2 ITN Malang.

Dijelaskan Maqila, saat seleksi capstone project, sekitar 4.500 peserta Bangkit Academy dibagi dalam 639 kelompok. Kemudian melakukan proses seleksi penjurian 360 derajat. Melibatkan perolehan umpan balik, tidak hanya dari tim juri tetapi juga dari kelompok lain.

“Dalam satu sesi, ada 10 tim saling memberi nilai saat peserta lain melakukan pitching. Dari sini, 647 tim mengerucut menjadi 50 tim sebagai top incubation project. 50 tim benar-benar pitch deck di depan 7 juri dengan latar belakang teknologi dan bisnis, hingga menjadi top 10,” ungkapnya.

Maqila mengaku, membuat aplikasi bukan hal asing bagi mahasiswa Teknik Informatika ITN Malang. Dalam Bangkit Academy ketiga, mahasiswa ITN mengambil learning path berbeda, mulai dari cloud computing, mobile development dan machine learning.

“Selama awal program Bangkit Academy, kami belajar sesuai learning path masing-masing. Bangkit Academy Batch 2 dimulai Agustus 2023 hingga Januari 2024, dan kami diminta membuat tim pada November 2023. Alhamdulillah anggota tim bisa memilih, jadi kami dari ITN Malang bisa satu tim,” tutur mahasiswa semester 5 ini.

Maqila menyampaikan, Adoptify memiliki 3 fitur MVP, yakni fitur adopsi hewan, fitur medical record dan fitur virtual pet wellbeing. Foster bisa memposting hewannya di Adoptify, sehingga pencari hewan bisa dengan mudah mendapatkan hewan peliharaan untuk diadopsi. Medical record Adoptify dapat menyimpan data medical hewan peliharaan dan data vaksin hewan peliharaan.

“Dalam fitur pet wellbeing, user bisa membuat hewan peliharaan secara virtual sekaligus membantu merawat hewan peliharaan di real life. Seperti mengingatkan user untuk memberi makan, membersihkan kandang, vaksinasi dan memandikan hewan peliharaan. Awalnya user memasukkan data hewan peliharaannya dalam bentuk virtual, kemudian menyetel setiap notifikasi dan alarm pet wellbeings berdasarkan hewan peliharaannya,” jelas Maqil.

Lewat Adoptify, pengguna bisa melihat berbagai jenis hewan peliharaan dan informasinya. Mulai jenis kelamin, ras, usia, alamat, profil foster, alamat foster dan data berkaitan lainnya. Dengan aplikasi ini, diharapkan semakin banyak orang yang menyayangi binatang peliharaannya.

“Kami berharap Adoptify kelak menjadi aplikasi besar dan bisa men-sustain impact melalui teknologi. Untuk teman-teman mahasiswa, mari raih peluang dalam bidang apa pun untuk mengembangkan bakat. Yakin, pada akhirnya semua pengalaman tidak akan sia-sia,” pungkasnya.

Ketiga mahasiswa ITN Malang berkolaborasi dengan tiga mahasiswa Universitas Brawijaya, dan satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Pendanaan diberikan oleh Google dan Dikti untuk mengembangkan projek Adoptify dan startup. (afi/ono)

 

disclaimer

Pos terkait