Malang, SERU.co.id – Pasca penyebaran wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak di tahun lalu, membuat warga mengurungkan minat untuk membeli hewan untuk dikorbankan. Namun kini dalam perayaan Idul Adha 2023 ini, semua sudah beransur-ansur kembali normal. Para pedagang hewan ternak termasuk sapi di Kabupaten Malang, mengaku kebanjiran pembeli sejak sebulan sebelum perayaan lebaran kurban tersebut.
Penjual sapi, Miskari warga Dusun Benduluni, Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang itu menuturkan, dirinya sudah mulai kebanjiran orderan sejak sebulan sebelum perayaan Idul Adha 1444 Hijriah. Pembeli dari berbagai daerah.
“Sudah ada yang inden (pesan), dari pondok dari kampus itu mulai ada. Terus tadi pagi saya kirim ke Jakarta, 17 ekor tadi pagi,” seru Miskari.
Lelaki yang menggeluti usaha jual beli sapi sejak tamat SMA itu menjelaskan, di tahun 2022 lalu permintaan sapi untuk kurban sangat merosot. Ia hanya menjual puluhan ekor saja, padahal di tahun sebelumnya penjualan hingga ratusan ekor.
“Ya meningkat, kalau kamarin (2022) saya itu habis cuma 96 ekor karena sepi. (Sekarang) Ya mungkin 200 lebih,” jelasnya.
Miskari memastikan, sapi-sapi yang dirinya pasarkan sudah divaksin semua. Dimana sebelum dirinya beli dari para peternak lalin, lelaki itu memastikan terlebih dahulu apakah sapi sudah divaksin atau tidak.
“Ya divaksin-vaksin, di Madura sebelum keluar ke Jawa, divaksin dulu. (Dipastikan bebas PMK) ya, kalau yang disini semuanya,” tuturnya.
Selain sudah divaksin, dirinya juga memastikan kandang dan pakan untuk sapi-sapinya selalu dalam keadaan bersih dan dijaga kualitasnya. Sehingga terhindar dari penyakit lainnya, seperti LSD.
“Alhmndulillah disini gak ada. Gak ada, memang karena saya jaga kesehatan, kebersihan saya jaga itu,”akunya.
Selain memenuhi permintaan pelanggannya dari Malang Raya, dirinya juga dibanjiri pesanan dari berbagai berbagai daerah seperti Tulungagung, Jakarta, Cianjur dan lain sebagaianya.
Untuk jenis sapi yang dirinya jual yakni Limosin, Simental dan juga sapi Madura, yang dibanderol dari harga belasan hingga puluhan juta. Tergantung dari jenis dan juga ukuran sapi.
“Kalau yang 21 satu itu ada yang Madura, Limosin juga ada Simental. Kalau yang besar harga Rp25-30 itu Simental, kalau Rp20 kebawah itu Madura,” jelasnya. (wul/ono)