Bondowoso,SERU- Ditengah geliat semangat para siswa dari berbagai sekolah mempelajari beragam alat musik modern, Sekolah Dasar Katolik Indra Siswa (SDK Insis) Bondowoso Jawa Timur tetap menjadi sekolah pelopor melestarikan alat musik tradisional angklung. Pelestarian alat musik tradisional dari bambu asli Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 16 November 2010 lalu, ini tidak hanya direalisasikan SDK Insis melalui kegiatan ekstrakurikler siswa di sekolah. Tapi, juga diwujudkan SDK Insis dengan memperkenalkan angklung melalui kegiatan di luar sekolah.Salah satunya dilakukan siswa SDK Insisi memainkan angklung di sejumlah gereja di Kota Tape –sebutan Bondowoso-. Puluhan siswa ambil bagian dalam misa atau ibadah gereja dan menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Allah dengan iringan musik angklung. ”Ini salah satu bentuk kami menanamkan cinta tanah air kepada siswa SDK Indra Siswa dengan melestarikan warisan budaya asli Indonesia. Dan, juga angklung merupakan ciri khas kegiatan ekstrakurikuler yang sudah lama diberikan di SDK Indra Siswa, karena filosofinya mengajarkan kebersamaan,” kata Suster M. Bernadine, SPM, S.Pd, Kepala SDK Insis.

Angklung sendiri, menurut Suster Bernadine, saat ini sangat jarang dipilih sekolah-sekolah di Bondowoso sebagai salah satu kegiatan ekstrakuriler. Namun, SDK Insis tetap mempertahankan angklung menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang disandingkan dengan paduan suara, karena tidak banyak yang bisa memainkan. ”Angklung biasanya dimainkan kelompok. Saat ini, sulit mencari guru atau pelatih mengajarkan angklung. SDK Indra Siswa memiliki guru pelatih angklung, yakni Ibu Siska yang juga melatih angklung di Taman Kanak-kanak Katolik Indra Rini (TKK Inri) Bondowoso,” ujarnya.
Selain angklung, sejumlah kegiatan ekstrakurikuler diberikan di SDK Insis. Diantaranya, paduan suara (padus), sejumlah cabang olahraga, seperti sepak bola, karate, bulutangkis, renang, basket, robotik, bahasa Inggris, musik modern, dan lainnya. ”Semua kegiatan esktrakurikuler itu diberikan untuk meningkatkan bakat dan potensi serta menumbuhkembangkan keterampilan, kemampuan, dan kreatifitas siswa SDK Indra Siswa,” tambah Primus Segu, guru SDK Insis. (ido)