Malang, SERU.co.id – Momentum Ramadan dan Idul Fitri selalu diwarnai kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako). Menyadari hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya memantau pergerakan harga kebutuhan pokok di pasar. Sekaligus memastikan fluktuasi harga saat bulan puasa Ramadan masih terkendali.
Wali Kota Malang, Sutiaji, terus meminta jajaran dibawahnya memonitor pergerakan harga sembako di pasar. Khususnya beberapa pasar tradisional yang menjadi sentral penjual eceran untuk dijual kembali.
Baca juga : Pemkot Malang Launching Logo HUT ke-109 Kota Malang, Begini Maknanya
“Saya terus menerus minta, baik sudah di-publish atau belum, Kopindag, Pisda (Pusat Informasi Daerah), BPS (Badan Pusat Statistik). Saya minta terus-menerus melakukan pantauan harga di pasar. Alhamdulillah, memang terkendali,” seru Sutiaji.
Sejak tahun 2019 – 2022, Pemkot Malang fokus terhadap komoditi yang konsisten mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir. Rata-rata komoditi tersebut merupakan kebutuhan rumah hunian, mengingat banyaknya anak-anak kos di Kota Malang.
“Kalau kemarin yang agak naik, seperti kebutuhan akan rumah hunian, karena anak kos-kosan. Dan ada lima komoditi yang memang secara rekam jejak mulai 2019-2022 mengalami kenaikan antara 0,03 – 0,05. Ini yang kami awasi benar,” tambahnya.
Di antara komoditi tersebut, yakni ayam kampung, ayam ras, cabe rawit dan cabe merah besar. Dengan pantauan yang terus dilakukan, kedepannya Pemkot Malang ingin menekan inflasi lebih rendah lagi.
“Harapan kami nanti kami mampu di bawah itu. Sehingga tidak terjadi inflasi di Kota Malang yang tidak bisa terkendali,” ujarnya.
Baca juga : Perkuat Kemandirian Ekonomi, Pemkot Malang Luncurkan Aplikasi Belanja UMKM Malpro
Ia melanjutkan, ketersediaan beras masih dalam kondisi aman. Sehingga ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik saat membeli kebutuhan (panic buying). Terlebih, Presiden RI sebagai Ketua TPID Nasional telah memberikan perhatian khusus atas ketersediaan beras.
“Karena dalam hal ini presiden jadi Ketua TPID Nasional. Jadi ga usah ada keraguan, panic buying, insyaallah ini terkendali,” pungkasnya. (ws7/rhd)