Tidak hanya itu, teknologi lain yang ditampilkan adalah Alat Inkubator Pembenihan Nila yang diperagakan petugas dari Kementrian Kelautan dan Kementrian, Chandra Kurniawan. Dengan alat tersebut, tingkat pembenihan ikan Nila bisa mencapai 95 persen.
“Kalau menggunakan cara lama, biasanya tingkat kelulusan hidupnya hanya kisaran 60 hingga 70 persen. Nah dengan alat ini, bisa meningkat hingga 95 persen,” terang Chandra.
Tak hanya teknologi pertanian, pameran ini juga menampilkan berbagai hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani Kota Malang. Di antaranya seperti sayuran, buah-buahan, dan berbagai produk pertanian lainnya.
Baca juga : Dispangtan Gelar Lomba Urban Farming Menuju Ketahanan Pangan di Tingkat Kelurahan
Wali Kota Malang, Sutiaji sempat mengunjungi tiap stan yang ada di dalam pameran tersebut, didampingi Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji. Menurut Sutiaji, salah satu manfaat penerapan teknologi di bidang pertanian adalah mampu menghasilkan benih-benih pertanian berkualitas. Ia mencontohkan, dengan bibit padi yang unggul, bisa menghasilkan hasil panen yang melimpah.
“Padahal secara produksinya, antara (bibit padi) yang ditanemi banyak dengan (bibit padi) yang sedikit tadi. Ini lebih banyak yang lebih sedikit (ditanam) bibitnya, tapi produknya unggul,” pungkas Sutiaji. (ws7/rhd)