Batu, SERU.co.id – Jambore Desa wisata dan Asosiasi Kepariwisataan Kota Batu, berlangsung 3-4 Maret 2023 di Rest Area Jalibar Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Kegiatan diawali dengan Sarasehan yang diikuti 24 desa/kelurahan Wisata bersama stakeholder pariwisata di Kota Batu.
Ketua Forum Desa Wisata Kota Batu, Muhammad Dadi menyebutkan, beberapa rekomendasi berhasil dituangkan dari sarasehan tersebut.
Pertama adalah perlunya integrasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan Desa Wisata di Kota Batu. Yakni melalui komitmen nyata 1 program/kegiatan OPD untuk 1 desa wisata setiap tahunnya.
“Dalam rekomendasi tersebut juga disebutkan perlunya penetapan satu OPD Kota Batu sebagai pendamping dan pembina 1 Desa Wisata Kota Batu,” serunya.
Baca juga : Wali Kota Batu Membuka Jambore Desa Wisata 2023
Rekomendasi selanjutnya, menurut Dadi, sapaan akrabnya yakni perlu adanya komitmen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk memberikan dukungan corporate sosial responsibilitiy (CSR).
Hal ini bisa diwujudkan melalui program satu Hotel/Destinasi Wisata untuk 1 Desa Wisata. Selanjutnya rekomendasi soal perlunya perkantoran instansi pemerintah/swasta, hotel dan tempat wisata untuk menyediakan buah apel sebagai hidangan selamat datang.
“Program ini dikenal dengan program 1 tiket 1 apel dan 1 kamar 3 apel,” cetusnya.
Baca juga : Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Kepariwisataan Kota Batu 2023, Catat Tanggalnya!
Rekomendasi yang terakhir adalah perlunya peningkatan sadar wisata kepada masyarakat Kota Batu. Hal tersebut bisa diwujudkan melalui Gerakan Sadar Wisata. Program ini melibatkan seluruh komponen masyarakat, pelaku usaha wisata, Pokdarwis dan pemerintah secara berkelanjutan.
“Rekomendasi dari hasil sarasehan sudah kami serahkan kepada Pj Wali Kota Batu. Semoga rekomendasi ini bisa segera ditindaklanjuti dengan program nyata kedepannya,” pungkasnya. (dik/ono)