Menurut pria berkacamata itu, dalam mengoptimalkan penanganan bencana, anggota yang bertugas telah membagi dua shift dalam 24 jam dengan memaksimalkan sebanyak enam personel.
“Untuk pos lapangan perhari terdapat tiga personel, dikali dua shift untuk 24 jam. Karena pos lapang berfungsi untuk mempercepat penanganan darurat bencana di wilayah tersebut. Juga untuk melaksanakan monitoring wilayah secara berkala dan melaporkan kepada Kalaksa BPBD,” urai Sadono.
Tak lupa Sadono, menghimbau untuk masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Mengingat cuaca ekstrem yang tengah melanda tengah tidak bersahabat.
Terlebih, fenomena transisi dari musim hujan menuju musim kemarau yang berpotensi terjadi cuaca eksteem seperti saat ini. Salah satunya dengan mengenali sifat lingkungan terhadap potensi ancaman yang biasanya terjadi. (wul/ono)