Batu, SERU.co.id – Masih dalam rangkaian HUT ke-21 Kota Batu, KWB Auto Rally 2022 akan digelar pada awal Desember mendatang. Event ini bakal memanjakan para pecinta rally keluarga yang ada di luar Kota maupun Kota Batu sendiri. Perally bisa mengeksplor beberapa destinasi wisata di desa-desa dan pusat oleh-oleh yang tersebar di wilayah Kota Batu.
Di depan awak media, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, event KWB Auto Rally 2022 ini bisa menjadi daya tarik untuk mendongkrak kunjungan wisata ke Kota Batu. Kehadiran peserta rally maupun wisatawan dipastikan bakal meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah, karena mereka akan menginap dan belanja di Kota Batu. Acara ini berawal dari keinginan masyarakat desa yang juga ingin merasakan kegiatan Pemkot Batu di desa yang manfaatnya juga bisa dirasakan masyarakat desa.
“Secara otomatis tempat-tempat penginapan akan terisi, kuliner, jajanan, dan oleh-oleh produk UMKM Batu juga akan dibeli oleh para peserta. Kita akan mengenalkan tempat-tempat yang tidak biasa didatangi ketika berlibur ke Kota Batu. Istilahnya sekarang adalah hidden gems,” serunya.
Untuk mensukseskan gelaran KWB Auto Rally 2022 ini, Pemkot Batu bekerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur. Dimana nantinya event ini akan diikuti oleh 200 peserta, dan 50 persennya merupakan peserta dari luar Kota Batu. Peserta akan mulai start dari Balai Kota Among Tani Pemkot Batu, menuju ke berbagai desa yang memiliki potensi wisata desa.
Ketua pelaksana KWB Auto Rally 2022, Arif Waworuntu mengatakan, selain rally, di event yang akan digelar pada 3 Desember 2022 ini juga bakal dimeriahkan dengan event Automotive Contest atau kontes otomotif. Kegiatan Itu akan diadakan di Balai Kota Among Tani dengan target peserta minimal 60 an kendaraan. Untuk biaya pendaftaran, panitia menyamakannya dengan Fun Rally atau Rally Keluarga.
“Pendaftarannya sebesar 350 ribu rupiah, sudah mendapatkan merchandise yang menarik,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua 4 IMI Jatim, I Komang Ferry menambahkan, rally yang digelar saat ini, bukan rally yang mengandalkan kecepatan. Sehingga masyarakat desa yang wilayahnya dilewati peserta rally tidak perlu mengkhawatirkan terjadi kerusakan pada infrastruktur atau jalur yang dilewati. Sebab konsepnya berbeda dengan Rally Racing.
“Kalau rally yang ini, bapaknya, ibunya, anaknya bisa jadi satu dalam mobil. Jadi tidak mungkin untuk dipakai balapan. Kami juga batasi peserta karena supaya nanti di jalan tidak terlalu lama. Jarak tempuhnya sekitar 80 km. Itu sudah kami perhitungkan,” pungkasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Makam Dijadikan Judi Sabung Ayam, Kapolsek Magersari Tindak Tegas
- Polres Malang Ringkus Peracik dan Penjual Petasan
- Penjual Bahan Peledak Petasan Seberat 231 Kilogram Ditangkap
- Serahkan LKPD TA 2022 Unaudited ke BPK, Sutiaji: Harus Transparan dan Akuntabel
- Kemenkominfo Ajak Netizen Probolinggo Kritis dan Kebal Hoaks!