Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan upgrading pemahaman bagi tenaga medis di setiap Faskes yang ada di Kota Malang. Hal tersebut seiring dengan tingginya penyakit kasus jantung di Kota Malang khususnya.
“Diperingatinya Hari Jantung Sedunia ini merupakan salah satu bentuk dan cara untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah,” lanjutnya.
Dirinya berharap, melalui kegiatan tersebut, seluruh tenaga medis mendapatkan kompetensi serta pengetahuan lebih terhadap pencegahan dan penanganan penyakit jantung.
“Oleh karena itu, mari kita jadikan seminar ini sebagai motivasi dalam beraktualisasi diri dan pengembangan potensi diri yang dimiliki,” pesan Kepala Dinkes Kota Malang tersebut.
Sebagai informasi, penyakit jantung sendiri masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Hal tersebut berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan 2018. Dari data tersebut menunjukkan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.
Lebih lanjut, beban biaya pengobatan penyakit tersebut terbilang sangatlah besar. Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar adalah untuk penyakit jantung yakni sebesar Rp7,7 triliun. (bim/mzm)
Baca juga:
- Dampak Proyek Drainase, Perumda Tugu Tirta Minta Maaf Siagakan Tim 24 Jam
- Pulihkan Semangat Pasca Tragedi Kanjuruhan, Askab PSSI Malang Gelar Kursus Pelatih Lisensi D
- Bapenda Sambang Pondok Pesantren Sosialisasi Layanan Pajak di Hari Santri
- Dahan Pohon Beringin Raksasa di Ngajum Timpa Kabel Listrik dan Truk Parkir
- Entas Anak Tidak Sekolah, Pemkab Malang Bentuk Tim Saber ATS Kecamatan