• Buka 22 titik layanan penukaran dan perbankan
Kota Malang, SERU – Jelang Natal dan akhir tahun 2019, kantor wilayah Bank Indonesia (BI) Malang tak main-main dalam melayani masyarakat yang berkunjung di wilayah kerja BI Malang, yakni Kota & Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota & Kabupaten Probolinggo, Kota & Kabupaten Pasuruan. BI Malang telah menyiapkan uang tunai total sekitar Rp 1,89 triliun.
Jumlah tersebut merupakan bagian dari uang tunai yang dipersiapkan BI sebesar Rp 105 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seluruh Indonesia. Terbagi Uang Pecahan Besar (UPB) dan Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp 100,7 triliun dan Rp 4,3 triliun, pada 1.414 titik layanan penukaran uang di seluruh wilayah NKRI, termasuk di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil) hingga 31 Desember 2019.
“”Di wilayah kerja BI Malang sendiri, meningkat sekitar Rp 313 miliar atau sekitar 19,8 persen, atau meningkat 7,2 persen secara nasional, dibandingkan tahun 2018. Kali ini, BI Malang menyiapkan UPB dan UPK sebesar Rp 1,87 triliun dan Rp 18,79 miliar,” seru Rini Mustikaningsih, Kepala Tim Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Keuangan Inklusif dan Layanan Administrasi KPwBI Malang, dalam Bincang Bersama Media (Bisma), di Java Dancer Malang, Jumat (20/12/2019) siang.
BI telah mempersiapkan layanan kas, baik melalui jaringan kantor Bank Indonesia maupun jaringan perbankan, dan infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang lancar dan terjaga. Dengan ekstensifikasi layanan penukaran melalui kas keliling dan titik penukaran di pusat kegiatan maupun di kantor cabang perbankan. Serta mengoptimalkan Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
“Layanan penukaran ”Rupiah, Sahabat Untuk Semua” di wilayah kerja BI Malang, dibuka di 22 titik layanan oleh 9 bank umum dan 1 titik layanan di loket Bank Indonesia. Layanan penukaran masyarakat umum 16 – 20 Desember 2019, sedangkan layanan kebutuhan nasabah dan intern perbankan 16 – 27 Desember 2019, baik untuk uang pecahan besar maupun uang pecahan kecil. Bahkan kami menambah jam operasional hingga 60 menit,” tutur Rini, didampingi Andi Prasetyo, Kasir BI.
Bank Indonesia menghimbau masyarakat menukarkan uangnya di lokasi penukaran resmi untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang. “Kami menghimbau agar masyarakat memperhatikan Ciri Keaslian Rupiah dengan Dilihat, Diraba dan Diterawang serta Merawat Rupiah dengan 5 Jangan (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi),” tandas Rini. (rhd)