Kedatangan AB disambut antusias warga Lowokwaru, mulai dari tingkat RT, RW bahkan Lurah dan Camat Lowokwaru pun ikut hadir. Acara reses di Pos Paud Mentari ini mengumpulkan kader dan anggota Posyandu untuk dibekali pengetahuan tentang stunting. Sekaligus diberikan Buku Saku Posyandu, sembako serta makanan sehat untuk balita.
Senada, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menjelaskan, pihaknya mendorong pemerintah untuk melakukan pencegahan. Melalui edukasi secara masif berkelanjutan melibatkan Posyandu.
“Ini yang harus ditangani, jangan sampai ada anak yang dinyatakan stunting di era sekarang ini, sekaligus menjadi gerakan nasional untuk diatasi. Poin utamanya, membangun komitmen dengan OPD, jangan sampai sudah ada rekomendasi tapi tidak masuk di program masing-masing perangkat.
Menurutnya, bukan tugasnya Dinas Sosial atau Dinas Kesehatan saja untuk menurunkan angka stunting. Jadi langkah-langkahnya ada yang bersifat preventif maupun intervensi,” ungkap Ketua DPC PDIP Kota Malang ini.
Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani mengatakan, Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk melakukan upaya percepatan pencegahan stunting. Sejalan dengan visi misi Pemkot, Anggota FPDIP ini juga berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, kesehatan dan layanan dasar lainnya bagi semua warga.
Menurutnya, penanganan dan pencegahan stunting harus didukung oleh seluruh jajaran perangkat daerah di Pemkot Malang Ini.
“Dari Pemerintah Kota sendiri sudah mempunyai tim percepatan penurunan stunting. Tapi sayangnya baru dibentuk hari ini, sehingga pergerakannya kurang masif. Karena masih tidak lintas sektoral, jadi belum adanya koordinasi antar sektoral,” bebernya.