Jakarta, SERU.co.id – Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, meluruskan pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebelumnya Ahok mengklaim PDIP tidak pernah melirik Anies Baswedan sebagai kandidat gubernur DKI Jakarta. Basarah menegaskan, Anies sudah masuk radar PDIP untuk Pilkada DKI sejak Juni 2024, sebelum Ahok bergabung sebagai pengurus DPP PDIP pada Juli 2024.
Menurut Basarah, rencana tersebut bahkan telah dibahas dalam pertemuan antara PDIP dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), pada 8 Juni 2024. Kesepakatan itu mencakup dukungan PKB terhadap Anies sebagai calon gubernur. Sementara PDIP akan menempatkan kadernya sebagai calon wakil gubernur.
“Waktu itu, PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri karena putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang memungkinkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,” seru Basarah, Minggu (17/11/2024).
Pernyataan ini sekaligus merespons ucapan Ahok dalam salah satu saluran YouTube yang menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sejak awal hanya ingin mengusung kader internal partai sebagai calon gubernur Jakarta.
Basarah juga mengungkapkan, sejumlah pimpinan DPP PDIP seperti Puan Maharani, Hasto Kristiyanto, dan Eriko Sotarduga mendukung wacana pencalonan Anies. Bahkan, Said Abdullah sempat menyebut nama Hendrar Prihadi, mantan Wali Kota Semarang, sebagai calon pendamping Anies.
Baca juga: Pramono-Rano Temui Anies, Bahlil: Biasa Saja Bukan Ketemu Presiden
Lebih lanjut, Basarah menyampaikan, Anies memiliki peran penting sebagai jembatan antara kelompok Islam dan nasionalis Soekarnois.
“Mas Anies bersepakat menjadi penghubung silaturahmi dengan kelompok Islam. Khususnya para pendukungnya, agar tercipta persaudaraan kebangsaan yang kokoh,” terangnya.
Meski pada akhirnya PDIP tidak mengusung Anies di Pilkada Jakarta, Basarah memastikan, gagasan untuk menjalin persatuan antarkelompok tersebut akan terus dijalankan. (aan/ono)
