Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bakal menyasar 39.971 anak di Kota Malang dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 yang akan mulai, Senin-Selasa (1-16/8/2022) mendatang.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, pencanangan BIAN sendiri dikarenakan ada ketertinggalan pelaksanaan imunisasi di seluruh Indonesia yang sempat terkendala oleh pandemi Covid-19.
“Sasarannya kurang lebih hampir 40 ribu anak, dari ketertinggalan yang kemarin memang agak terkendala di tahun 2020 dan 2021 karena Covid,” seru Sutiaji, usai memberikan arahan dalam Pencanangan BIAN & Sosialisasi Advokasi Program Imunisasi, di Hotel Santika Premiere Malang, Kamis (28/7/2022).
Dalam arahannya, Sutiaji juga meminta komitmen kepada seluruh kader kesehatan termasuk juga kepada camat dan lurah yang ada di Kota Malang. Diamana pemetaan berdasarkan wilayah masing-masing perlu untuk dilakukan.
“Nanti agar segera ada pemetaan ya, terhadap yang rawan-rawan dan sebagainya. Dan karena ketertinggalan tadi itu, bisa jadi orang-orang beranggapan kalau tidak diimunisasi tidak apa-apa, yang kita khawatirkan nantinya di kemudian hari kalau tidak imunisasi,” imbuhnya.
Tidak hanya imunisasi, Pemkot Malang juga bakal memberikan sejumlah vaksinasi untuk penyakit campak dan rubella. Seperti yang dijelaskan oleh Wali Kota Malang tersebut, penyakit untuk anak sendiri banyak jenisnya, seperti Polio, Difteri, Pertusis, Hepatitis B, Pneumonia hingga Miningitis.
“Ya banyak (jenis penyakit) termasuk tadi itu. Jadi dua vaksinasi untuk anak nantinya itu hanya tambahan saja,” ungkapnya.
- Jawa Timur Tertinggi Nasional Klaim JKN Kasus Demam Berdarah Tahun 2025
- FKH UB Edukasi Manajemen Kurban dengan Prinsip Ihsan dan Higienis ke Anggota DMI dan Juleha
- Dinkes Batu Skrining Kesehatan Warga Antisipasi Penyakit Degeneratif
Terakhir dirinya menghimbau kepada masyarakat Kota Malang untuk tidak khawatir dalam mengikuti pelaksanaan BIAN tersebut. Tidak perlu ada ketakutan, sebab yang diberikan dalam imunisasi ini sudah terjamin aman, dan masyarakat juga tidak akan dipungut biaya apapun.
“Tidak usah takut, ini aman dan memang gratis tidak ada nanti dikenakan biaya. Selanjutnya berkualitas, jangan sampai ada anggapan yang keliru,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, BIAN sendiri merupakan program di tingkat nasional dimana anak usia yang berumur 9-59 bulan. Secara khusus di Kota Malang sendiri, Pemkot menargetkan dalam pelaksanaan BIAN minimal mencapai 95 persen.
“Kita targetkan minimal 95 persen dari sasaran 39 ribuan anak. Kita targetkan minggu kedua (Agustus) sudah selesai, sehingga minggu ketiga dan keempat tinggal menyasar siapa yang gak hadir dari target tadi,” ungkap Husnul.

Dia juga menambahkan, dalam pelaksanaan BIAN 2022 nantinya, sekitar 653 pos bakal tersebar di berbagai wilayah di Kota Malang. Pihaknya juga melibatkan seluruh camat, koordinator kesehatan, kader kesehatan yang ada di Kota Malang untuk memobilisasi masyarakat.
“Kita sudah menentukan beberapa titik, di Puskesma yang nanti juga didukung oleh beberapa tenaga medis dari rumah sakit, klinik, atau bidan praktik yang ada di situ,” tandasnya. (bim/mzm)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan