Malang, SERU.co.id – Sebanyak 23 tim Universitas Brawijaya (UB) mendapatkan matching fund dari Dirjen Dikti dan Dirjen Vokasi Kemendikbudristek. Masing-masing mendapatkan hibah matching fund anggaran Rp11 miliar untuk 21 tim dosen S1 dan Rp700 juta untuk dua tim dosen Vokasi UB.
Ketua LPPM Prof Luchman Hakim, SSi MAgrSc PhD mengatakan, matching fund yang diterima tersebut bertujuan untuk penguatan kolaborasi antara insan akademik perguruan tinggi dengan mitra dunia usaha, dunia industri, pemerintah daerah, dan mitra lainnya.
“Melalui matching fund, UB bisa mensupport pendanaan dan menstimulasi dosen untuk melakukan hilirasasi dari inovasi yang dihasilkan dosen. Sekaligus memfasilitasi kerjasama dengan dunia usaha industri, serta menyediakan ruang bagi implementasi MBKM,” seru Prof. Luchman, sapaan akrabnya.
- 253.421 Peserta Lolos UTBK SNBT 2025, Berikut 10 Kampus dengan Pendaftar Terbanyak
- Sosialisasi Kurang, Ketua DPRD Kota Malang Berharap Penjaringan Kembali Sekolah Rakyat
- FKH UB Edukasi Manajemen Kurban dengan Prinsip Ihsan dan Higienis ke Anggota DMI dan Juleha
Disebutkannya, matching fund adalah program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebagai program penguatan kolaborasi antara Perguruan Tinggi (PT) dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU-DI), untuk secara bersama-sama membentuk ekosistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
“Kami berharap, dengan pendanaan matching fund akan muncul akselerasi hilirisasi produk-produk pemikiran dan teknologi insan perguruan tinggi,” tandasnya.
Senada, Wakil Rektor 5 UB Bidang Riset dan Inovasi, Dr Ir Bambang Susilo MSc Agr menyebutkan, matching fund ini merupakan bentuk upaya akselerasi kolaborasi perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (du-di). Pada periode Maret dan April 2022, UB mengirim total 108 proposal hibah matching fund, 30 diantaranya dipanggil seleksi dan verifikasi kelayakan.
“Proposal yang diajukan diprioritaskan memiliki manfaat jangka panjang, bukan sekedar hilirasi.
Beberapa di antaranya merupakan proposal dari program Doktor Mengabdi, Kedaireka, dan lainnya. Sehingga bisa menyambung dengan program Matching Fund, baik dari Dirjen Dikti dan Dirjen Vokasi,” beber Wakil Rektor 5 UB melalui zoom, sesaat sebelum menerima matching fund di Jakarta.
